Nilai tukar rupiah hari ini kembali melemah mencapai 14ribuan. Bahkan barusan saya lihat ternyata sudah menjadi 15.000 per 1 dolar.
Pantas saja tadi sore saya membantu 6 orang teman yang mendadak mengirimkan uang ke keluarga mereka di Indonesia melihat nilai tukar mata uang Taiwan mencapai 1Nt=RP483.
Karena kebetulan saya memakai aplikasi kirim uang di ponsel, dan untuk mengirimkan uang itu kita harus pergi ke mini market terdekat.
Dengan mesin ATM mereka kita bisa melakukan transaksi, tetapi tidak semua para pekerja Indonesia yang berada di Taiwan khususnya job informal bisa bebas pergi ke luar dalam artian tidak bisa pergi ke supermarket. Sehingga akhirnya banyak yang menggunakan jasa dari toko-toko Indonesia terdekat dengan menitipkan pada bos atau teman terdekat yang bisa membantunya.
Karena memakai jasa bank langsung selain nilai tukar yang sedikit juga sangat jarang, jadi mereka lebih memilih menggunakan jasa dari toko Indonesia.
Sayang ada beberapa khususnya di sekitar tempat saya bekerja, jasa toko Indonesia tersebut mengambil harga ongkos kirim yang sangat besar dengan nilai tukar yang berbeda jauh dari nilai tukar sebenarnya, sehingga mulailah banyak para pekerja yang lebih senang memilih memakai aplikasi kirim uang melalui ponsel dengan melakukan transaksi ke mini market terdekat, tetapi dengan aplikasi ini kebanyakan dari mereka memang tidak terbiasa memakai mesin ATM di mini market tersebut, karena sebagian besar memang menggunakan bahasa mandarin. Meskipun sudah banyak cara yang di share di internet bagaimana menggunakan/kirim uang dengan aplikasi ponsel melalui mini market mereka seringnya malas untuk mencoba dan belajar sehingga lebih suka menitip pada orang dengan tambahan ongkos kirim lagi. Jadi saya dengan suka rela membantu teman-teman yang saya kenal melihat banyak orang yang memang memanfaatkan keterbatasan itu dengan mengambil harga ongkos kirim yang besar.
4 dari mereka bahkan sangat antusias ijin bosnya mengambil uang terlebih dahulu di rekening pos, saat menunggu antrian pengambilan uang itu saya sudah datang menemui mereka kemudian bertanya kenapa pada ribut kirim uang mendadak, padahal beberapa hari yang lalu memang sudah mengirim uang.
Mereka menjawab serentak karena nilai kurs hari ini sangat besar.
Berarti satu bulan gaji mereka (job informal) mencapai 8 juta Rp lebih dan memang kondisi hari ini paling tinggi.
Setelah menjawab satu dari mereka berkata "semoga saja ya Allah untuk seterusnya kurs mahal"
Yang satu menimpali doa dia dengan berkata. Tapi kalau begini Rupiah semakin turun berarti harga-harga keperluan keluarga kita di Indonesia semakin besar.
Mbaknya menjawab tidak apa-apa yang penting kurs sini naik terus gaji kita juga jadi semakin naik.
Tentu saja yang lain mendengar dia berkata begitu tidak senang, dan marahin dia karena berkata sembarangan sehingga perselisihan mereka sedikit berisik, saya yang asyik saja mainin ponsel sambil mendengarkan obrolan mereka pun menoleh melihat pada mereka.
Saya tidak berpikir kalau mereka akan cekcok seperti itu, sampai-sampai penjaga dan yang pegawai memarahi mereka yang berisik. Untung saja mereka langsung diam, namun setelah uang diambil dan keluar kantor pos bersama-sama dengan saya menuju mini market itu, mereka kembali saling berkata keras yang satu sangat senang dengan turunnya harga rupiah dan yang lain tidak setuju karena bagaimana pun kita bekerja juga untuk mereka.
Sampai kembali dari mini market saya lihat mereka masih seperti orang yang sedang marahan, padahal mereka memang teman dekat karena tempat kerja mereka juga berdekatan.
Untuk kemudian saya kembali ke tempat saya, sepanjang perjalanan saya berpikir tentang perselisihan pendapat mereka.
Sepertinya saya pun tidak suka dengan pendapat mbak yang sangat senang niali tukar rupiah anjlok. Meskipun gaji para pekerja di sini semakin bertambah jumlahnya jika ditukar rupiah namun, apa bedanya karena pengeluaran untuk kebutuhan keluarga yang di Indonesia pasti akan semakin besar pula dengan nilai tukar seperti ini sudah pasti semua harga akan naik.
Dan ternyata bukan hanya perselisihan yang saya lihat antara mereka, perselisihan di dunia maya pun tidak kalah hebatnya karena topik yang sama.
Semakin panas, saling menyudutkan satu dengan yang lainnya, kebiasaan komedi di saat menjelang pemilu pun disangkutpautkan.
Sungguh zaman sekarang ini orang harus lebih kuat iman saat berada di dunia maya daripada di dunia nyata.
Segala macamnya dunia maya akan dengan mudah memprovokasi manusia itu sendiri.
Jadi kita benar-benar harus berpikir jernih, berusaha agar tidak terprovokasi oleh kecanggihan dunia maya ini.
Terlepas dari apa pun itu, bagaimana pun tanggapan kita terhadap penurunan nilai tukar mata uang, mari kita doakan krisis ekonomi tidak terjadi lagi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi semakin baik dan Indonesia akan baik-baik saja.
Khususnya manusia seperti kita semoga tidak ikut melemah dan tidak banyak khawatir tentang segala dampak negatif dari merosotnya niali rupiah ini.
Semoga ekonomi indonesia lekas stabil.
Amiinn
Aamiin
Posted using Partiko Android
Semoga tetap stabil..