Kemaren di dalam bilek. Entah apa yang kami bahas tiba-tiba pembahasan kami jadi plesetan dari kata " semua akan indah pada waktu nya".
Ada " semua akan cie" pada waktunya".
Sampai lah pada " semua akan bosan pada waktunya".
Ada benarnya menurutku.
Tapi itu sebuah kebenaran yang pahit menurutku. Karena terkadang kita tidak sadar akan rasa bosan itu dan tidak menemukan sesuatu yang membuat kita menghilangkan rasa bosan kita dan meninggalkan sesuatu yang dulunya kita jaga disebabkan bosan.
Masih tentang bosan
Baru-baru ini aku mendengar sebuah lagu dari Dengarkan Dia dengan judul " teman tapi menikah". Cukup enak ditelinga tapi yang paling penting dilagu itu ada lirik.
" bosan itu pasti. Mungkinkah kita saling pergi".
Cukup paham memang jika kita dengarkan lagu itu yang menceritakan tentang cinta pada sahabat sendiri yang setiap hari mungkin bersama sampai muncul pertanyaan . " bosan ga bareng dia terus?"
Ternyata semua orang mengalaminya.
Iya bosan.titik jenuh
Tidak usah berbicara tentang hubungan cinta.
Tentang pekerjaan, tentang rutinitas kita, tentang tempat-tempat yang selalu kita datangi.
Pasti bosan.
Entah lah kalian mungkin tidak.
Tapi aku iya. Bosan.
Dari sebuah postingan seorang aktivis menuliskan di instagram rasa bosannya akan rutinitas nya yang harus pergi jauh meninggalkan keluarganya. Mungkin bagi orang lain itu suatu bentuk kesuksesan. Tapi bagi nya itu malah melelahkan dan membosankan . Karena keinginannya untuk dirumah saja menghabiskan waktunya bersama keluarga.
Menurutnya kunci utama nya adalah bersyukur . Supaya kita tidak mudah meninghalkan sesuatu yang telah susah kita jaga dulu waktu kita masih begitu menginginkannya. Lalu ia mengatakan jika kita melakukan sesuatu karena Allah maka sangat mudah mengatasi rsa bosan itu. Niatkan lagi ini semua saya lakukan untuk mencari ridha Allah. Pekerjaan saya yang menurut saya sudah membosankan ini demi keluarga saya tercinta. Insha Allah mampu kan saya Ya Allah.
Kembali lagi ke lirik terakhir dari lagu yang saya sebutkan tadi.
"Bosan itu pasti. Tapi kita tak saling pergi"
Iya. Jangan pergi tapi saja nikmati bosan itu . Percaya lah itu cuma sementara. Akan lebih menyikasa jika kamu tinggalkan dan menahan rindu yang teramat dalam tentang sesuatu yang dulu selalu bersama mu.
Salam hangat
@nursanty
"Semua akan indah pada waktunya," adalah sebuah frase dari kitab Injil, yakni pada Pengkhotbah 3:11. Saya percaya bahwa kebenaran dan kebaikan bisa berasal dari mana saja sebagaimana keburukan juga bisa berasal dari mana saja. 😀
@aneukpineung78 iya. Saya juga pernah diceritakan hal itu sama kawan😊