Benar sekali @aiqabrago. Penguatan pendidikan karakter bukan hanya simbol belaka yang sering digaungkan oleh pemerintah. Harus ada implimentasinya. Ketika pemerintah pusat memberikan ultimatum kepada pemerintah dengan taruhan jabatan bila siswa di daerahnya peringkat UN menurun dari sebelumnya, maka disinilah ketidakjujuran berawal. Tentunya tidak ada yang mau lengser dari jabatannya hanya karena siswa lulus dg nilai buruk. Sehingga berbagai upaya dilakukan meskipun tidak terang-terangan. Sebenarnya siapa yang salah dalam hal ini? Jawabannya ada pada diri kita sebagai abdi negara termasuk guru yang harus mengorbankan kewibawaannya di depan siswa. Terimakasih @aiqabrago. Tulisan yang sangat edukatif