Masih tentang Hari Minggu Saatnya Bersenang-Senang.
Minggu, adalah hari yang termasuk dalam hari kesukaanku. Bukan karena hari Minggu sebagai hari libur Nasional, bukan juga karena aku libur pada hari itu. Tapi, cuma hari Minggu yang paling mengerti aku dan teman-temanku. Karena hari Minggu aku bisa bertemu dengan kawan-kawan ku.
Hebat kau Minggu, gara-gara kau, kawan-kawanku bisa beristirahat dengan tenang, kawan-kawanku bisa menikmati kopi arabica panas di bawah pohon rindang, menghirup asap rokok dengan tarikan lepas, bercanda dengan candaan lugas, tanpa sekalipun mengangkat tangan kirinya untuk melirik jam tangan yang baru dibelinya minggu lalu. Walau sempat risih karena mendengar dering telpon dan pesan wasap yang masuk.
Tapi kau sudah sangat membantunya Nggu.
Coba saja kau tidak ada Nggu, ntah bagaimana nasib ku dan kawan-kawanku.
Aku tidak bisa ngopi lagi dengan kawan-kawanku, kawan-kawanku pun aah. Ntah lah aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kawan-kawanku, semoga kawan-kawanku baik-baik aja.
Percayalah kawan, itu semua tidak akan terjadi. Minggu sudah ditetapkan sebagai hari libur Nasional sejak berabad-abad lamanya. Masyarakat Romawi Kuno yang ada di Italia menyatakan bahwa hari Minggu adalah hari yang baik untuk ibadah, dan mengharuskan masyarakatnya untuk menghentikan segala macam aktivitas di hari itu.
Keharusan itu lalu diikuti oleh negara-negara kekuasaannya, seperti: Inggris, Prancis, Jerman, bahkan penjajah kita Belanda, pun membawa kebiasaan ini saat menjajah Indonesia.
Hari Minggu dijadikan hari liburnya para pekerja Indonesia. Penduduk Indonesia sudah lelah bekerja dan beraktivitas selama enam hari penuh, sehingga membutuhkan waktu beristirahat.
Dan kabar baiknya, sampai hari ini tradisi itu terus di pertahankan. (Aku heran, ini baik atau tidak, tapi karena mayoritas menganggap baik, aku anggap baik saja lah)
#hadihmojo oleh : @marxause.
Setelah kupikir-pikir dan kukaji-kaji dan kubaca-baca, sepertinya ini bukan kabar baik. Bahkan inilah kabar yang paling celaka. Kenapa? Karena itu dulu, dulu ketika Indonesia masih dijajah dan di kuasai oleh Belanda. Belanda memberikan waktu satu hari dalam seminggu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga para pekerjanya.
Tapi, kenapa sampai saat ini hal itu masih di pertahankan? Bukankah Belanda sudah hengkang dari Indonesia sejak 72 tahun yang lalu? Bahkan dalam Isi Pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia sudah terang di jelaskan : "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".
Ada apa dengan negara ini?
Ha.. ha.. Sudahlah jangan terlalu di pikirkan, ini hanya intermezo saja.
Jangan ambil hati, nikmati saja setiap jajahan ini.
Kita adalah negara Demokrasi, dimana penduduknya bebas memilih mau merdeka atau dijajah oleh Bangsanya sendiri.
Besok senin, istirahat yang cukup malam ini. Karena besok upacara bendera menanti.
Salam Manis!!!
@only.home
Nggu, nggu... kau datang menghangatkan kerja lelahku dalam seminggu. Jangan cepat-cepat berlalu, Nggu. Kau tahu, betapa aku merindu akan kekosonganmu.
Pokoknya aku padamu Nggu....
ya, minggu yang ditunggu-- semua keluar pada macet jalan - minggu juga hari unjuk gigi ..hi..hii
Yaya... minggu...Hi hi hi....
Bereh
Urpung....
Minggu memang hebat, tanpa disadari pertama kita bertemu juga dihari minggu @only.home
Hahaha
Aw aw aw...
Memang lah kau Nggu... kop ngeer..
Betty oh Betty ku...
Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.