Melanjutkan postingan sebelumnya yang mengulas tentang Keraton Surakarta Hadiningrat dan apa saja yang ada di sana kali ini aku mau lanjut review tentang hasil jalan-jalanku ke sana.
Setelah selesai eksplore Keraton Solo, kini giliranku untuk dibawa keliling museum Keraton yang masih berada satu lokasi dengan Keraton Solo. Di museum ini banyak sekali benda-benda koleksi yang dipamerkan sebagai bukti peninggalan sejarah dan kejayaan Keraton Solo pada masanya.
Museum Keraton Solo ini dibagi menjadi beberapa ruang, di mana setiap ruangnya memiliki cerita tersendiri. Berikut beberapa gambar yang berhasil aku abadikan di setiap ruangannya.
Ruangan pertama yang aku masuki berisi foto-foto dan silsilah raja yang pernah memimpin dan berkuasa di Keraton Solo ini, ada juga puteri keraton dan beberapa abdi dalem yang pernah bertugas ini.
Selain beberapa foto, terdapat juga beberapa benda peninggalan seperti kursi, lemari yang dulunya di pakai oleh para raja.
Bersebelahan dengan ruangan ini, terdapat beberapa arca dan patung Budha yang juga menjadi koleksi museum ini.
Ada juga beberapa batu yang diyakini sebagai peninggalan zaman purbakala,
Ruangan berikutnya berisi patung kuda yang digunakan untuk berburu dan menarik kereta kencana lengkap dengan atribut yang digunakan.
Berikut gambar kereta kencana yang biasa membawa raja saat hendak keluar keraton.
Nah kalo ini ruangan unik banget, karena menampilkan kesenian yang berkembang di Solo, salah staunya adalah wayang kulit lengkap dengan cerita-ceritanya yang bisa kita baca satu persatu.
Setelah membaca keseluruhan cerita barulah di ruangan selanjutnya kita akan mendapati sebuah miniatur pagelaran wayang kulit beserta dalangnya. Kita tahu jika kesenian wayang kulit adalah salah satu hiburan masyarakat Solo saat itu.
Tak hanya miniatur, pada dinding ruangan tersebut terdapat sebuah relief yang menggambarkan bagaimana sebuah pagelaran wayang kulit itu digelar.
Dengan iringan gamelan khas yang menjadi iringan saat pagelaran wayang kulit berlangsung.
Masih di ruangan yang sama, aku juga melihat ada sebuah miniatur pengantin mengenakan pakaian adat jawa. Gara-gara melihat ini nih aku jadi teringat akan moment indah beberapa waktu lalu. hahaha
Saking asiknya mendengarkan penjelasan dan cerita demi cerita si Bapak pemandu, aku lupa ada beberapa ruangan yang tidak sempat aku abadikan gambarnya. Ruangan yang berisi bentuk-bentuk rumah adat khas Solo, pusaka seperti keris, tombak , alat-alat upacara yang biasa digunakan di keraton luput dari bidikan kameraku.
Dua ruangan terakhir sebelum pintu keluar adalah ruang yang berisi sebuah perahu yang dulunya pernah di pakai Pakubuwono IV. Pada perahu tersebut terdapat sebuah ukiran kayu berbentuk kepala raksasa yang menjadi simbol penguasa laut jawa.
Menurut penuturan Bapak pemandu, di Solo sendiri terdapat dua buah Rojomolo, satu berada di museum keraton ini sedang satunya ada di museum Radya Pustaka Solo. Next time kalo ke Solo bisa jalan-jalan ke sana buat melihatnya.
Terakhir adalah ruangan yang berisi peralatan dapur beserta alat-alat yang digunakan untuk memasak dan menanak nasi pada jaman perang. Bersebelahan dengan ruangan ini adalah ruang terakhir yang menampilkan diorama pertemuan Pakubuwono VI dengan Pangeran Diponegoro.
Keluar dari ruangan aku langsung diarahkan menuju bagian tengah museum, di mana terdapat patung malaikat. Dekat di sana ada sebuah kayu besar yang bernama Kayu Jati Kyai Dhanalaya. Kayu ini dulunya adalah sebuah pohon yang ditebang Pakubuwono V untuk membuat Patung Rojomolo. Dekat kayu besar ini, terdapat sumber mata air yang biasa digunakan sebagai tempet semedi Pakubuwono IX.
Banyak pengunjung yang biasanya mencuci muka atau minum dari air tersebut, dengan tujuan untuk mendapat banyak berkah.
Gimana seru kan, ternyata tidak selalu mengunjungi museum itu adalah hal-hal yang membosankan. Bagaimana tertarik untuk belajar tentang kebudayaan, tradisi dan sejarah tentang Kota Solo? Rasanya tempat ini sangat membantu untuk menemukan jawabannya.
Tidak jauh dari Kawasan Keraton Solo, terdapat alun-alun, museum kereta dan yang paling di cari wisatawan adalah melihat kebo bule yang biasa di arak saat malam suro. Sepertinya Solo bisa dijadikan salah satu destinasi wisata untuk Steemians selanjutnya ya.
Sampai jumpa postingan selanjutnya, masih edisi eksplore Solo ya...
Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, serta teman-teman Komunitas Steemit Indonesia, @indo-community atas dukungannya.
Ini benar-benar traveling sejarah.. Sangat ingin melakukannya. Semoga suatu hari.. Kamu keren @patriciadian.. :)
Sebenarnya masih ada satu museum di Solo yang belum saya kunjungi. Next liburan kalo ada waktu ke Solo lagi boleh dicoba. Semoga suatu saat kalo ada kesempatan bisa travelling sejarah juga ya Bang @samymubarraq :D
Waaahhh.. Saya sangat ingin traveling sejarah.. Apalagi background pendidikan saya antropologi.. Semoga suatu saat bisa traveling sejarah dan budaya seluruh Indonesia.. Ditunggu posti😁😁
Wah mantep anak ansos, semoga suatu saat ada kesempatan keliling jawa ya Bang @samymubarraq, ada banyak wisata sejarah yang harus di eksplore
Amiinn.. Nanti kawanin yaa keliling Pulau Jawa.. 😁😁
Mau banget keliling Jawa, semoga ada kesempatan libur panjang, hahha
Ahaha.. Amiinn.. Saya bantu doakan ya mbak.. 😁
Seperti bawa tape saja. Keterangannya lengkap :) Hebat @patriciadian
Terima kasih mbak @cicisw, ayok mbak bikin postingan eksplore daerah tempat tinggalnya.
Gagal move on
Banget @raditya90, masih ada satu postingan tentang Solo nih besok, hahha
Hahahahaha ok di tunggu ya
Postingannya cakep sekali. Sudah lama saya tidak berkunjung ke tempat tersebut. Postingan ini jadi obat rindu.
Mengenal budaya asli Indonesia memang mengasyikkan.
Salam pena kreatif
Wah sudah pernah jalan-jalan ke Solo eyang @jharyadi?
Solo dan Jogja memang banyak tempat yang menyenangkan untuk di eksplore eyang.
Saya pernah berkunjung kedua tempat tersebut, tetapi itu sudah lama sekali. Mungkin suatu hari nanti mau datang lagi ke sana.
Apik sekali ya Mba @patriciadian
Kota Solo. Sungguh special. semoga suatu hari saya bisa mengunjuginya
Iya mbak @ettydiallova, kotanya kecil tapi nggak cukup sehari dua hari untuk eksplore semua.
Amin, semoga ada kesempatan ke sana ya mbak
Amiinnn ya Allah
Semoga diberi panjang umur & murah rezeki...
Heheee
amazing article mbak..
sy sangat suka yg berbau sejarah dan budaya..
mantap
Terima kasih Mas @fauzanhadyan.