Sort:  

Totally aggree ✌🏻@paulag


Namun yang terjadi adalah konten yang dibuat dan mungkin sudah melalui observasi tidak banyak dihargai.
Akhirnya yang terjadi adalah keputus asaan.that is true Ms @paulag, banyak orang orang di Indonesia yang memiliki potensi menghadirkan konten konten berkualitas, konten yang informatif, attractive, entertaining.

Seperti saya sendiri akhirnya memutuskan memakai bahasa inggris dengan segala keterbatasannya dengan harapan memperoleh reward lebih besar.
Karena dalam pikiran saya, tak ada beda antara konten yang dibuat secara serius dengan menggunakan BAHASA dengan konten biasa menggunakan Eng.

Karena Tidak bisa dipungkiri, salah satu kenapa banyak yang meminati Steemit adalah potensi penghasilan yang bisa diperoleh.

Namun Perlu juga Ms @paulag ketahui Indonesia itu luas, memang pengguna Steemit terbanyak di Pulau Sumatera terutama di Propinsi Aceh di bandingkan Propinsi lainnya. Namun semakin hari penggunanya sudah mulai menyebar ke daerah lain, termasuk Kalimantan.

Kesenjangan yang terjadi adalah kurator masih terpusat pada wilayah tertentu saja, sehingga dengan melihat latar belakang perbedaan suku, wilayah, budaya, bahasa lokal, kecenderungan like dislike besar.

Yang dilihat bukan kualitas konten, tapi lebih pada faktor like dislike.

Warm Regards
@azmielbanjary