Assalamualaikum
Apa kabar stemians sekalian? Semoga kita selalu dilimpahi berkah oleh Allah swt.
Postingan saya pada kesempatan ini sedikit menyinggung good karma (karma baik) vs bad karma (karma buruk). Apa yang kita alami tentunya disertai hukum sebab akibat, sebab kita berbuat seperti ini maka berakibat demikian. Ibaratnya kita menanam cabai tentu yang kita tuai nantinya cabai tergantung bagaimana kita memilih bibit dan merawatnya. Apabila kita baik dalam hal memilih bibit dan baik pula merawatnya tentu hasil yang kita dapatkan akan baik. Begitu juga sebaliknya.
Hal yang paling nyata kita rasakan adalah hubungan antara orang tua dan anak. Saat orang tua mendidik anaknya dengan baik, menanamkan pendidikan agama dengan baik, merawat dengan penuh kasih sayang, tidak pernah kasar kepada anak, memiliki waktu untuk anak dan mendoakan anaknya, suatu hari nanti, anak tersebut akan merawat orang tuanya dengan penuh kasih sayang, selalu ada waktu untuk mendampingi hari tua orang tuanya, tidak sebatas mengirimi uang karena dia tau bukan uang/materi yang beliau butuhkan tetapi kasih sayang dari anaknya..
Tetapi disaat orang tua yang semena mena dalam mendidik anaknya, lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan materi seorang anak, tidak peduli akan perkembangan psikologi anaknya, kelak orang tua tersebut akan menuai bad karma atas apa yang telah diperbuatnya, anaknya juga akan mengandalkan uang tanpa perhatian dan kasih sayang dalam merawat orang tuanya kelak.
Siklus ini tidak akan berhenti, baik atau buruk. Orang tua ke anak, anak ke orang tua, anak telah menjadi orang tua akan berterusan ke anaknya lagi dan seterusnya dan seterusnya. Mengapa demikian?? Itu karena kasih sayang Allah kepada hambaNya, mengingatkan hambaNya atas kesalahan kesalahan yang pernah dia lakukan di masa lalu dengan mengulang kisah peristiwa agar kita ingat dan memohon ampun kepadaNya.
Sangat setuju