Apabila Anda menghadai dua pilihan yang membingungkan, maka perhatikanlah mana yang terberat (tidak disukai) oleh nafsu Anda, lalu jatuhkan pilihan Anda padanya. Karena sedungguhnya tidaklah yang berat bagi nafsu, melainkan dialah yang benar..
source image
Ini merupakan kaidah atau timbangan untuk mengukur atau memilih dua pilihan yang kabur dan membingungkan. Nafsu dengan segala karakter dan tabiatnya selalu cenderung pada suatu yang tidak baik dan menyesatkan, sekalipun pada awalnya terasa menyenangkannya. Nafsu akan selalu merasa berat dan enggan pada kebenaran. Dia lebih memilih sesuatau yang menyenagkan dan mementingkan pada dirinya sendiri. Di dalam masalah kemaksiatan peran nafsu begitu jelas, sementara dalam ketaatan dia akan memainkan peranya secara halus dan bersifat batin.
Apabila seorang hamba yang menempuh perjalanan menuju kehadhirat Allah mendapatkan atau merasakan nafsunya senang menjalankan sesuatu, maka sesuatau itu jelas tidak baik. Dan ketika ia merasakan nafsunya merasa berat menjalankan sesuatau, maka sesuatau itu pada hakekatnya adalah baik baginya. Karena nafsu selalau cenderung dan senang pada yang tidak baik dan merasa berat dan enggan melakukan sesuatau yang baik.
Sebagian orang arif ada yang berkata, selama dua puluh tahun hatiku tidak pernah merasa tenang sesaat pun pada nafsu. Tenangnya hati pada nafsu itu ialah kecenderungan hati mengikuti yang paling ringan bagi kehendak nafsu, bukan pada yang terberat bagi nafsu. Yang demikian ini bagi mereka, kaum sufi merupakan bentuk nifak (kemunafikan)hati. Barang siapa yang terasa masih ada desakan dan dorongan hawa nafsu sekalipun kecil, maka apa yang terasa ringan untuk di kerjakan oleh nafsu, sesungguhnya itu tidak baik. Karena hawa nafdu tidak akan cenderung dan ringan dalam menjalankan sesuatau, melainkan tentu sesuatu itu adalah batil.
Apabila Anda dihadapkan pada dua perkara, baik perkara wajib ataupun sunnah, sementara Anda tidak mengetahui mana yang lebih wajib dan lebih utama, mana yang harus didahulukan, maka perhatikan dengan seksama, mana yang terasa lebih berat bagi nafsu, maka pilihlah dan lakukanlah apa yang terasa berat bagi nafsu Anda itu. Yang demikian itu, didasarkan atas kecenderungan nafsu pada umumnya, karena nafsu muthmainnah tidak bersifat bodoh. Tetapi terkadang amal itu terasa ringan oleh nafsu, namun hal itu tidak menunjukkan atas kebatilan amal itu. Jika demikian maka, hendaklah seorang hamba merenungkan dan mengamati mana yang lebih besar manfaat dan fardahnya, maka pilihlah ia.
Apabila Anda merasa kabur dan bingung apakah yang akan Anda kerjakan itu baik atau buruk, apakah sesuatu itu hak atau batil, maka hadirkan timbangan maut. Jika Anda merasa tidak takut mati dalam mengerjakan itu, maka jatuhkan pilihan padanya. Karena maut itu adalah sesuatu yang hak. Dan bila yang hak itu datang maka lenyaplah yang batil.
Ketika Anda telah berada dalam kebenaran, maka tidak akan dilenyapkan oleh maut. Karena maut adalah hak, sedangkan yang hak (kebenaran) tidak menyerang dan menghancurkan kebenaran.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Putraabdal from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.