pining sebuah kampung di ujung utara kabupaten Gayo Lues dan perbatasan langsung dengan kabupaten Aceh timur dan Aceh Tamiang.
datoek pining pernah menuntut ilmu di Awe gutah (pada aboen Awe gutah) pada waktu itu sekitar tahun 1939, dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 1944, beliau termasuk pejuang kemerdekaan walau saat ini belum ada nama di daftar perjuangan di Indonesia.
keterangan masyarakat setempat.
bertepatan di kota pining sendiri atau bisa kita katakan di belakang kantor camat pining,bekas benteng pertahanan Belanda dan sekarang di katakan dengan dusun benteng.
pernah berjuang ke Sumatera Utara.
pada waktu terjadinya perlawanan dengan Belanda ada sebuah nama waktu itu IPTR (ikatan pemuda tanah rencong) beliau bersatu dengan pemuda IPTR dalam memerangi Belanda waktu itu.
meninggal di kabupaten Gayo Lues.
Sebuah keterangan masyarakat mengatakan kuburan datoek pining bukan di pining sendiri, tetapi berada di desa Porang ayu di kabupaten Gayo Lues.
sosok yang di segani oleh masyarakat.
ada beberapa pendapat masyarakat mengatakan bahwa beliau seorang yang sering hijrah dengan rombongan, dan beliau seorang ulama dan penyebar Islam di Gayo Lues waktu itu (seorang ulama)
sosok yang cinta terhadap anak yatim.
ada pendapat aman suri mengatakan,"beliau seorang sosok yang sangat sayang kepada anak yatim" dan tiap tahun menyambut bulan ramadhan selalu memotong kerbau dan di bagikan kepada anak yatim.
sebuah harapan dari keluarga pada pemerintah.
diberikan nama sejarah kepada beliau,karena kiprahnya dalam mempertahankan negara kesatuan Indonesia pada masa penjajahan Belanda Tempoe dulu.
You got a 13.57% upvote from @steembloggers courtesy of @putraamalia!