Tips-tips Bagi "Working Mom" untuk Menulis

in #indonesia7 years ago (edited)

IMG20180121113818.jpg
Menulis sebenarnya adalah pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi jika itu adalah suatu hobi. Ketika menulis, banyak hal yang dapat diutarakan, bahkan untuk hal-hal yang terkadang tidak bisa diungkapkan melalui komunikasi verbal.

Namun demikian, menulis tidak bisa sekadar menulis. Bagi saya, menulis itu harus dilakukan secara total. Karena melalui tulisan, akan tercerminkan bagaimana diri penulisnya. Tulisan adalah pesan, yang di dalamnya tersampaikan maksud dan tujuan dari penulis. Oleh karena itu lah, jika ingin tulisan yang kita tulis itu membekas pada banyak orang, maka tulis lah sesuatu yang baik dan bermakna.

Bagi seorang perempuan khususnya ibu muda yang punya anak berumur dua tahun dan juga berkarir seperti saya, kegiatan menulis adalah pekerjaan yang terlihat asyik tapi juga sangat sulit dilakukan. Beban ganda sebagai seorang istri, ibu, dan perempuan karir cukup menyita banyak waktu. Kalau ditanya ngapain saja? Cukup banyak! Bahkan sampai untuk menghelakan nafas saja berat rasanya. (lebay
ga sih?). 😂

Setiap harinya, perempuan, dihadapkan dengan tumpukan pekerjaan rutinitas yang tiada habis-habisnya. Sejak subuh, bangun tidur disambut dengan kerjaan di dapur, menyuci piring, memasak, lanjut menyapu, mencuci baju, menyetrika baju, dsb. Kegiatan itu juga dikerjakan berbarengan dengan ngurusin anak, memandikannya, memberikan makan, kadang-kadang nyebokin, juga membereskan tumpukan mainan yang berantakan di mana-mana. Belum lagi, kegiatan ini diselingi "drama" anak mogok makan, mogok mandi, mogok pakai baju, minta gendong, dsb. Belum habis satu kerjaan, disambut dengan kerjaan lainnya.

IMG20180128143153.jpg

Ditambah kegiatan di luar rumah sebagai dosen, ada beberapa tanggung jawab sebagai dosen yang harus dilakukan. Seperti menyiapkan materi ajar, mengajar, bimbingan, juga aktivitas dadakan lainnya seperti rapat, ikutan seminar atau menulis jurnal.
Nah, kalau aktivitas padat seperti ini, lantas kapan bisa menulisnya?

Di sini lah saya menyebut perempuan jenis ini sebagai perempuan "super". Ada beberapa penulis ternama yang berasal dari kalangan perempuan, seperti NH Dini, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, JK Rowling, Ayu Utami, Dewi Lestari dan lain-lain, yang saya yakin punya berbagai masalah atau kesibukan sebagai seorang perempuan. Tapi mereka juga bisa menghasilkan karya-karya hebat. Beranjak dari mereka, saya secara pribadi merasa yakin bahwa kita akan tetap dapat menulis.

Di sini saya akan berbagi beberapa tips yang saya lakukan untuk dapat mengatur jadwal menulis:

  1. Awali dengan Niat yang Baik
    Apapun itu harus dimulai dengan niat yang baik, begitu pula dengan menulis. Jangan niat kan menulis untuk dijadikan ajang curhatan untuk menjatuh-jatuhkan orang lain, atau ingin memfitnah orang lain. Tapi niatkan, bahwa dengan menulis dapat memberikan manfaat bagi banyak orang yang membacanya. Tanamkan nilai-nilai moral dalam tulisan kita. Niat yang baik, tentunya akan memberikan motivasi yang baik pula bagi kita.
  2. Tulis Ide yang Muncul Sesegera Mungkin di Catatan Kecil
    Pastinya akan banyak ide-ide yang muncul berseliweran di kepala kita sebelum kita menulis. Contohnya: ketika kita menghadapi anak rewel, muncul ide untuk menulis tips menghadapi anak rewel. Ketika masak, muncul ide menulis resep masakan. Ketika menonton sinetron, muncul ide menulis tentang gambaran remaja masa kini ala sinetron. Pasti banyak sekali ide-ide yang tiba-tiba muncul di sela-sela kepadatan aktivitas yang kita lakukan. Maka, cepat lah tulis ide tersebut dalam catatan kecil, supaya ide tersebut tidak terlupakan dan kita pun termotivasi untuk dapat segera menuliskannya.
    Screenshot_2018-01-28-16-24-59-50.png
  3. Menulis Sedikit-sedikit
    Ide-ide yang telah kita tulis di catatan kecil tadi, segera tuangkan dalam bentuk tulisan. Menulis sedikit-sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali. Kapan pun ada waktu luang, menulis lah. Manfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Terlebih lagi, saat ini kita sudah didukung dengan keberadaan smart phone, sehingga memungkinkan kita untuk dapat menulis menggunakan alat itu kapan pun, di mana pun.
  4. Ikut Komunitas Menulis
    Ini juga sangat penting. Sejauh ini, saya sempat vacuum menulis karena ketiadaan komunitas yang mendukung. Nah, keterlibatan saya dalam komunitas menulis seperti ini sangat banyak memotivasi saya untuk kembali menulis. Karena apa? Karena keberadaan teman-teman yang sedikit banyak dapat kita jadikan contoh untuk kita ikuti. Teman-teman komunitas akan memberikan dukungan yang baik kepada kita, sehingga kita pun turut menjadi bersemangat.
    IMG_20180128_125420_911.jpg
  5. Rileks
    Sesibuk apapun, selelah apapun, upayakan agar tetap rileks menjalani aktivitas. Istirahat sejenak ketika lelah. Tenangkan pikiran dan berpikir lah hal-hal yang menyenangkan. Seperti berpikir tentang mendapatkan reward SBD yang banyak dari tulisan yang kita posting di Steemit ini, dan rencana liburan setelah kita mendapatkan reward tersebut. Hehehe.
  6. Main Bareng Anak
    Tidak ada salahnya kita menulis sambil bermain bersama anak. Pastikan anak bermain dengan santai dan apa yang dibutuhkannya terpenuhi. Ajak dia menonton atau bermain mainan yang dia senangi. Nah, disela-sela itu kita dapat saja menulis beberapa kalimat. Itu sudah cukup. :)
  7. Pastikan Waktu yang Tepat
    Pilih waktu yang tepat untuk menulis. Kalau bisa atur jadwal me-time bagi diri sendiri. Misalnya ketika anak tidur atau sebelum kita tidur. Jangan menulis ketika kita sedang bad mood atau anak sedang sakit atau rewel. Itu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas tulisan yang akan kita tulis.
  8. Berbagi Peran dengan Suami
    Yang harus kita sadari sebagai perempuan adalah "kita bukan lah perempuan super yang sempurna". Ada waktunya kita lelah, bosan atau tidak sanggup menjalani semua kesibukan itu sendiri. Maka berbagi peran lah dengan suami. Suami yang pengertian pastinya akan memahami kebutuhan istrinya. Tidak ada salahnya jika suami juga turut mengurusi anak, menyuci baju, atau menjaga anak sementara istri pergi sebentar untuk bertemu dengan rekan-rekannya. Jadi, perempuan juga bisa menghelakan sedikit nafas dan bisa memanfaatkan kelonggaran waktu itu untuk menulis.
    IMG20171205143959.jpg
  9. Motivasi Harus Datang dari dalam Diri
    Yang terakhir, mungkin apapun tips yang ada tidak akan mampu dilakukan jika tidak ada motivasi dari diri sendiri. Bangun motivasi diri! Saya paham, bahwa suatu waktu pasti akan ada masa di mana kita akan menjadi sangat malas untuk menulis. Maka di sini lah motivasi itu penting. Ada pepatah mengatakan where there is a will, there is a way, man jadda, wa jada. Siapa yang berusaha, dia akan mendapatkannya. So, keep fighting! :)

Sebagai penutup, harus kita ketahui bahwa sangat sedikit perempuan yang mampu bertahan untuk tetap menulis karena alasan-alasan domestik seperti ini. Dan yang sedikit ini lah yang mampu menjadi bagian dari orang-orang besar, penulis besar. Semoga kita, perempuan, mampu menjadi bagian dari golongan perempuan yang sedikit tersebut.

Sort:  

Hallo @putrimaulina , Ayo follow akun kami dan vote semua berita tentang club Barcelona

Salam kenal kak, dari sesama emak-emak 😁