Jika kita berpergian ke ibu kota kecamatan Pulau Banyak, yaitu Desa Pulau Balai, disana kita akan diperkenalkan dengan nama beberapa lokasi yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Orang-orang akan menyebut nama Pelabuhan Posal (Pos Angkatan Laut) tempat orang menikmati angin dan hempasan ombak. Di sore hari, masyarakat tempatan (lokal) sering menghabiskan waktu, berenang dan bermain di sepanjang pantai pelabuhan tersebut. Selain Posal, orang-orang pulau juga akan menyebut nama Jembatan Istambul, yaitu jembatan yang menghubungkan Pulau Balai dengan kampung Mato Ai dimana daerah tersebut merupakan salah satu titik lokasi perkebunan. Beberapa waktu ke depan, kampung Mato Ai mungkin akan resmi menjadi sebuah desa administratif yang baru, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang datang dan menetap di kampung tersebut.
Jembatan Istambul dibangun cukup tinggi dari permukaan tanah yang memungkinkan pelancong menikmati keindahan gugusan pulau dari ketinggian. Menariknya, jembatan gantung ini berukuran kecil sehingga mudah bergoyang. Sangat rugi jika pelancong tidak menyempatkan diri untuk berkunjung ke jembatan ini, di waktu pagi atau sore hari.
Mereka menyebut tempat ini sebagai Jembatan Istambul dan letaknya di Ujung Amerika?
Terakhir, pelabuhan Fery, tempat orang banyak memancing ikan. Hanya saja, penulis tidak terlalu merekomendasikan pelabuhan Fery lantaran kawasan ini terlalu sepi dan tidak memiliki view yang indah sebagai objek selfie atau berswafoto.
Sebelum lebih jauh memperkenalkan Pulau Balai, penulis ingin memastikan perbedaan antara Pulau Balai sebagai nama pulau dan Pulau Balai sebagai nama desa. Hal yang sama juga terjadi pada Pulau Baguk, dimana kita juga harus membedakan nama Pulau Baguk sebagai nama pulau dan Pulau Baguk sebagai nama desa. Jika perbedaan ini tidak difahami lebih dahulu, maka akan terjadi kebingungan. Disini, untuk lebih memudahkan penjelasan, penulisan nama pulau dibuat miring sedangkan penulisan nama desa tidak dibuat miring.
Baiklah, kita mulai. Di Kecamatan Pulau Banyak terdapat beberapa pulau kecil. Sebagian dari pulau tersebut berpenghuni dan sebagian lagi tidak berpenghuni. Sebagian merupakan kampung, sebagian lagi merupakan areal perkebunan kelapa dan semak belukar. Setiap pulau tersebut memiliki nama. Ada Pulau Balai, Pulau Baguk, Pulau Panjang, Pulau Rangik, dan lain-lain. Penulisan nama pulau dengan tulisan miring untuk memastikan bahwa nama-nama yang disebutkan adalah nama pulau, bukan nama desa.
Baiklah, di atas tanah Pulau Balai, terdapat dua desa yang bertetangga yaitu Desa Pulau Balai dan Desa Pulau Baguk. Adapun di atas tanah Pulau Baguk (sebagai pulau), tidak ada manusia alias kosong karena merupakan lokasi yang tidak berpenghuni. Dan kalaupun ada yang tinggal disana, mereka adalah penjaga atau pemilik areal perkebunan semata.
Penampakan Pulau Baguk yang tak berpenghuni
Pelabuhan Posal
Walau demikian, sepertinya tanah Pulau Baguk, juga masuk dalam wilayah administrasi Desa Pulau Baguk. Dengan demikian, secara administrasi wilayah Desa Pulau Baguk sedikit lebih luas daripada Desa Pulau Balai karena meliputi setengah wilayah Pulau Balai dan seluruh wilayah Pulau Baguk. Sedangkan wilayah desa Pulau Balai, hanya setengah bagian dari tanah Pulau Balai. Jikapun ada perluasan wilayah, maka kampung Mato Ai, yang terletak di Pulau Sagalat yang terletak di depan Pulau Balai, juga termasuk ke dalam wilayah administrasi Desa Pulau Balai.
Desa Pulau Balai
Desa Pulau Baguk
Nah. Secara administratif, Desa Pulau Balai (yang wilayahnya hanya merupakan setengah dari tanah Pulau Balai) adalah ibukota Kecamatan Pulau Banyak. Namun, kantor-kantor administrasi kecamatan juga terdapat di Desa Pulau Baguk. Misalnya, di Desa Pulau Balai terletak kantor kecamatan, puskesmas kecamatan dan SMA kecamatan. Sedangkan SMP kecamatan dan KUA kecamatan, terletak di perbatasan antara kedua desa. Adapun kantor Koramil, Kapolsek, Post-Angkatan Laut, Pelabuhan Kapal Fery, Pelabuhan Ikan, Pasar, serta Mesjid Kecamatan terletak di Desa Pulau Baguk.
Ada sebuah anekdot yang berlaku di Pulau Balai, bahwa jika kamu hanya memiliki waktu satu jam di Pulau Banyak, maka berkeliling saja di Desa Pulau Balai dan Desa Pulau Baguk. Namun jika kamu memiliki waktu dua jam, pergilah ke *Pulau Panjang.* Selain pemandangan pulau yang indah dengan air laut yang jernih dan tenang serta keadaan pulau yang masih sepi, *Pulau Panjang* hanya memerlukan 15 menit (dengan perahu nelayan) untuk mencapainya. Namun jika kamu punya waktu seminggu, kamu bisa mengelilingi seluruh pulau yang ada di gugusan kepulauan Kecamatan Pulau Banyak plus Kecamatan Pulau Banyak Barat. Tentunya, dengan *budget* yang sesuai... he heJadi, selamat datang di Pulau Banyak, jaga kebersihan dan jangan pake teng top sembarangan di ruang publik.
Kasihanilah para Jomblo,,,,
Foto ini diambil di salah satu titik di dermaga pelabuhan Posal
Admin @ramlicibro
Aku senyum aja baca kalimat terakhir. Kasihan ya. 😂
kasihanilah kami...