Merawat Budaya Gotong Royong Sebagai Implementasi Nilai Sosial Didalam Masyarakat

in #indonesia7 years ago (edited)

“Pengumuman, pengumunan, kepada seluruh masyarakat Gampong Kupi baik tuha atau pun muda khusus jih kepada ureung agam, singeh poh 8 geutanyoe na gotong royong bersama. Meusapat di meunasah. Demikian pengumuman nyoe kamoe sampaikan, ateuh perhatian kamoe ucapkan terima kasih” seru Bileu meunasah menyampaikan pengumuman melalui pengeras suara untuk memberitahukan kegiatan gotong royong esok hari.

WhatsApp Image 2018-04-26 at 16.37.52 (3).jpeg

Kegiatan gotong royong merupakan kegiatan rutin mingguan atau bulanan yang selalu dilaksanakan didalam masyarakat kita khususnya Aceh. Biasanya dilaksanakan pada hari Jum’at, tetapi kemudian bergeser ke hari minggu dengan pertimbangan banyak warga yang tidak bisa ikut serta karena sebagian dari mereka harus menunaikan tanggung jawabnya di sekolah, kantor dan sebagainya, karena hari jumat masih terhitung hari kerja.

Beragam kegiatan dilakukan dengan cara gotong royong, membersihkan tempat ibadah terutama meunasah dan mesjid juga pekarangannya. Dulu, memindahkan rumah adat Aceh juga dilakukan dengan cara gotong royong bersama tanpa dibayar, pemilik rumah hanya menyediakan minuman dan kue tradisional untuk dihidangkan kepada masyarakat yang terlibat membantu. Budaya gotong memang telah menjadi jembatan nilai sosial antar sesama masyarakat sejak dahulu.

WhatsApp Image 2018-04-26 at 16.37.52.jpeg

Pemerintah era Presiden Soeharto saja pernah mencanangkan gotong royong sebagai program yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kala itu, gotong royong sudah dianggap sebagai “kewajiban” rutin setiap bulan atau pekan. Sehingga nilai-nilai sosial begitu terpatri didalam jiwa masyarakat hingga kini. Bahkan, jika seorang pengantin baru tidak ikut gotong royong bersama masyarakat maka akan dicap sebagai orang yang tidak berjiwa sosial dan akan dikucilkan secara otomatis jika sikapnya tidak berubah dari waktu ke waktu.

Begitu besar pengaruh kegiatan gotong royong didalam masyarakat kita sejak dari masa orde lama. Baru pada era reformasi, gotong royong seakan kehilangan ruhnya. Tidak banyak lagi masyarakat yang menganggap penting kegiatan tersebut dengan berbagai alasan. Tidak sedikit pula yang mulai meninggalkan budaya tersebut dengan dalih banyaknya dana yang ada di desa sehingga kegiatan tersebut bisa dikomersilkan atau sejenisnya.

WhatsApp Image 2018-04-26 at 16.37.52 (2).jpeg

Ada banyak nilai sosial dan kebersamaan yang bisa dipetik dari budaya gotong royong tersebut, sungguh sangat disayangkan ketika semua itu mulai tergerus zaman dan masyarakat mulai melihat gotong royong sebagai “lapak” dari sisi ekonomi. Wallahua’lam

Mari kita bergotong royong membersihkan tempat ibadah menjelang bulan suci Ramadhan.***

JANGAN LUPA BAHAGIA

ksi banner.jpeg

gift.gif

Sort:  

Semoga budaya gotong royong dan bertolong-tolong dalam kebaikan senantiasa terjaga dalam masyarakat kita. InsyaaAllah

Aamin....mari kita jaga bersama utk generasi selanjutnya

Neu boh pupok beugoet
Bah subur terawat
Hahaha

Yayayayaa....termasuk bak ulee payah boeh pupuk cit.

Bek suum nyeh

Budaya yang hampir hilang di dalam tatanan masyarakat.

Jgn biarkan itu punah kawan.

tak akan, oleh karenanya aku sering ikut konferensi budaya bang.

dua uroe teuk, trok u gampong na robot, mandum dikerija le robot hehehe

Bek na rencana jak bloe bot utk gotong royong.....hahahahaaa

Masyarakat timur memang identik dengan gotong royong. Ketika ada khenduri pasti gotong royong. seperti sebuah lukisan di rumah Hang Tuha di Melaka.

IMG_7004.JPG

Khanduri, malah jameujn peuget rumoh na yg gotong royong. Luar biasa....beda ngen jinoe, ka serba tueng upah. Troeh beut bak jeurat tueng upah. #eh

Wate kubaca judul, kupike cit skripsi. Ahahahahaha

Palis x qe bang za yaa....hahahaha
Nyan judul memang cocok that keu Thesis. Meu slebor meunan...behahahaha

Ayo gotong royong, ladom duk ladom dong itulah gotong royong,hehe