Politik Teungku di Pilkada Pidie Jaya (Part 1)
aceh djino kareule,
ka tan le marwah hana
kon gob djang puancoe
buet pang sagoe djang teuhina
Ya Allah Tuhan dikamoe
Aceh nyoe neubi seujahtra
Neukirem pemimpin sidroe
Ban bagoe Iskandar Muda
Maksit rata sagoe
Tan so ceugah bansa
Tan na Ulama pakoe
Han meusidroe deungoe haba
Ka troh Ulama pakoe
tan na le han pakoe haba
Indatu keubah nanggroe
Bak tanyoe geuyu jaga
Oh trok bak geutanyoe
Tatem publoe marwah bansa
Photo by Relawan Kupiah Ijo
Dari lantai dua Taufik Kupi, alunan syair di atas jelas terdengar. Berjarak kurang 100 meter dari meja tempat saya minum kopi racikan Ulee Kareng, di sepuran simpang layang Ibu Kota Meuredu, Pidie Jaya. Di sana, Tim sukses pasangan calon bupati Pidie Jaya jalur perseorangan nomor urut 3, Teungku Muhibuddin M Husen sedang melakukan geladi bersih untuk persiapan pengukuhan tim pemenangan yang akan berlangsung Senin esok, 23 April 2018.
Saluran live Facebook yang ditayang seorang netizen relawan pemenangan, saya dapat menyaksikan tiga pemuda bersuara merdu menyanyikan syair di atas, sementara puluhan pemuda lain sibuk mengatur kursi yang dipersiapkan untuk para undangan. Semua mereka mengenakan peci berwarna hijau.
Teungku Muhib - begitu pria itu akrab disapa - dalam dua bulan terakhir menjadi pembicaraan warga Pidie Jaya, setelah mendapat dukungan dramatis dari toke minyak Pidie Jaya, Sibral Malasyi. Dukungan Toke disebut-sebut telah menambah energi bagi relawan kupiah ijo dalam kerja pemenangan, setelah sebelumnya mengalami stagnansi populeritas dan elektabilitas.
Photo by Kupiah Ijo
Muhib yang tidak diperhitungkan dalam kontestasi Pilkada Pidie Jaya pun secara mengejutkan dapat meraih dukungan dari sejumlah pimpinan dayah ternama di Aceh. Acara pengukuhan Tim Pemenangan hari itu dihadiri oleh Teungku Haji Usman Ali atau Abu Kuta Krueng, pendiri Dayah Darul Munawwarah Ulee Gle dan Syeikh Haji Hasanol bashry atau Abu Mudi Samalanga, pendiri Pondok Pesantren Mudi Mesra Samalanga, Bireuen, sekaligus ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA). Dua nama ulama ini juga tercantum dalam penasehat tim pemenangan yang diketuai Haji Sibral Malasyi.
Photo by Relawan Kupiah Ijo
Sejumlah ulama terkenal dari kabupaten lain pun tercatat sebagai penasehat paslon nomor urut 3, seperti Teungku Haji Abdullah Ibrahim (Abu Tanjong Bungong-Pidie Jaya), Teungku Haji Muhammad Yusuf Abdul Wahab (Ayah Sop-Bireun), Teungku Haji Nasruddin (Abi Nas – Bireun), dan Teungku Ahmad Tajuddin (Abi Lampisang – Aceh Besar).
Photo by Relawan Kupiah Ijo
Banyak pihak menduga, dukungan sejumlah ulama berpengaruh kepada pasangan bupati dari jalur perseorangan itu sebagai awal penetrasi kaum dayah menuju kekuasaan. Muhib merupakan mantan santri Dayah Mudi Mesra Samalanga, dan Kabupaten Pidie Jaya menjadi titik balik perjuangan politik teungku dayah merebut kekuasaan, setelah kekalahan Tu Sop (Muhammad Yusuf Abdul Wahab) di Kabupaten Bireun.
Bersambung bagian 2
Teungku memang harus berpolitik karena jika teungku tdk masuk ke dalam politik... Maka politik akan di pegang oleh oknum2 yg tdk mengerti agama..
Nue vote back sigoe bg @rifopage
Kalimat satire apa pantun sih itu bang. Hehe
Cihuy . .. .
Ka susah numboi laen.
Semoga tgk muhib bisa menang pada pesta demokrasi pidie jaya. Saat nya tengku beneran yang memimpin