Terbakarnya Beurandang Pak Taufik

in #indonesia7 years ago

Seorang yang sudah lama tinggal di kampung ini tak akan mudah melupakan kisah Silvira. Walaupun sudah bertahun lamanya, dan Silvira sudah tak tahu kemana rimbanya, orang-orang masih membicarakannya. Kabarnya masih hangat di warung-warung, di sungai tempat ibu-ibu mencuci baju, di sungai agak jauh tempat bapak-bapak mengangkut pasir dan batu, bahkan di pengajian di menasah tempat ibu-ibu mengaji setiap malam sabtu.
4. Hijab Girl by BBStringer.jpgSource

Bagi lelaki-lelaki yang pernah bersamanya, lebih susah lagi Silvira mereka lupa. Parasnya seperti gadis Rusia, bermata coklat terang, berambut panjang, berkulit putih pucat, tinggi semampai dan punya senyum yang mempesona.Yang membuat laki-laki nyaman bersama adalah keramahannya. Walaupun anak desa, Silvira tahu beberapa hal yang sudah lama-lama, seperti kisah semua orang di desa dengan sekelumit gosip tentang mereka, hantu-hantu desa dan makanan-makanan enak di kota dan bagaimana cara membuatnya.

Suatu kala, datang seorang pemuda ke kampung Khairul namanya. Anak penambang pasir kampung sebelah, punya sekolah setingkat SMU, dia tiba-tiba sok-sok akrab dengan kami, dan usut punya usut dia menyukai Silvira. Dan pemuda desa tidak menyetujui, karena Silvira sedang dekat dengan Junaidi. Junaidi adalah anak bengkel yang pandai memperbaiki, dia memperbaiki kendaraan pemuda kampung, dengan harga yang tidak tinggi, demi menggaet hati para pemuda desa, supaya dia dekat dengan Silvira.

Dengan gigihnya Khairul juga belajar ilmu mekanik. Dia bekerja di bengkel Usup di jalan besar perbatasan kampung, demi bisa juga menggaet hati para pemuda. Ayah Silvira adalah pengembala sapi, pak Taufik punya puluhan sapi. Sapi yang pertama diberi nama... oh.. ini tidak logis, saya lanjut ke kalimat lain... Sapi-sapi ini dibiarkan saja di jalan raya, Cuma sesekali kalau ada intruksi dari pak kepala desa, Pak Taufik akan memasukkan sapinya ke kandang.
Musim sawah tiba, dan sapi punya makanan yang melimpah, yaitu jerami. Jerami biasanya bagi warga Aceh akan ditaruh di dalam Beuradang -tempat penyimpanan berbentuk ruangan dengan pondasi bambu dan beratap daun rumbia-( kalau tak tahu nanti bisa lihat di gambar).
SAM_1971.JPG
Tahun berganti, bulan apa lagi. Cinta Silvira kandas dengan Junaidi. Kesempatan bagi Khairul, tapi sayang banyak yang mengantri, Khairul harus menunggu dua tahun supaya bisa pacaran dengan Virakarena setelah Junaidi, ada Akbar, Alva, Kemal dan Awie nyak yang sempat berjalan-jalan dengan motor yang diperbaiki oleh Khairuldi jalan besar Gampong, di Bengkel Pak Atok, dulu muda beliau dipanggil pak Usup. Kini beliau sudah berumur. –kan semua orang berumur?-
Cinta mereka semua kandas, karena sifat asli Silvira kini ketauan. Rupanya dibalik kecantikannya dia tidak segan-segan memarahi dan bahkan mencaci kalau ada sesuatu yang dia tidak sukai dari cowoknya. Akbar dimarahi karena sering telat menjemput, Alva dimarahi karena terlalu cepat menjemput, Kemal dimarahi karena membeli ayam penyet di salah warung, dan Awie dimarahi karena selalu tak ada saat dibutuhkan, sebagaimana kalian tak tahu, Awie adalah penyuka traveling.

Khairul mempelajari semua itu, saat pacar-pacar Vira mengeluh ke bengkelnya. Kini Atok sudah memberikan delegasi supaya Khairulmengelola bengkelnya. Sudah dia catat bagaimana semua kelakuan Silvira. Setelah pendekatan selama beberapa bulan, Virak ini luluh hatinya. Khairul ianya pria baik dan keren dan punya motor terbaik diantara pemuda seluruh desa. Motornya tidak pernah ngadat di jalan, seperti motor pria lainnya. Sebagaimana kalian tidak tahu, bahwa semua motor yang dicurigai dekat dengan Silvira daripada akan dinaiki oleh pasangan yang tidak sah, maka akan diperbaiki tapi tidak seratus persen oleh Khairul.

Termasuk kejadian Pak Taufik, walaupun ayah Silvira, Pak Taufik pernah tercebur ke sungai saat mencari sapi di dekat sawah gara-gara rem blong. Motor Kemal yang santun, tiba-tiba bersuara besar saat di gas, rupanya bocor knalpot. Motor Alva pernah mengeluarkan asap tebal dan motor Awie pernah mati pas di depan pos jaga, di depan banyak orang saat mengantar Silvira pulang.

Khairul pria yang baik dan punya niat mulia untukn melamar. Ayahnya Pak Taufik sudah memaafkan karena tak tahu pun, dia jatuh ke sungai gara-gara Nak Khairul. Pak Taufik setuju tapi Ibu Hayati, istrinya tidak. Bu Hayati ingin anaknya menikah dengan pria yang punya pekerjaan tetap.

“Saya bekerja tetap buk, di Bengkel Pak Atok!” ungkap Anwar.
“itu bukan pekerjaan, tak ada seragam” sahut bu Hayati
“Kami tiap tahun diberi baju sama Yamaha, honda dan Asus Buk!” sanggah Khairul. Asus? Oh, iya Asus bukan merek motor- maaf salah tulis guys.

Cinta mereka kandas di tangan ibu Hayati, Silvira di Jodohkan dengan Pengkoisme. Pegawai kepolisian yang berdinas di Polda, masuk Pagi pulang di malam jula. Acara pernikahan sangat meriah dan empat dari tiga sapi pak Taufik meregang nyawa dan dimakan bersama-sama. Termasuk juga satu kandang bebek dan satu raga ayam.
Malam Pesta, terjadi kebakaran besar di depan rumah yang merupakan kebun kosong tempat rumah sapi (weue) berada. Entah siapa yang membakar, tapi Beurandang di musim kering sangat mudah dilalap api, kampung yang gelap di sekitar tiba-tiba malam itu terang benderang. Sapinya pun tak ada di tempat, dan dekat berandang tak ada rumah warga, jadi tak akan memakan korban jiwa.

Tak ada yang berusaha memadamkan, Pak Taufik dan Ibu Hayati saja yang panik berlarian kesana kemari, sampai pak Taufik terlepas kain sarungnya dan berlari membawa timba yang penuh air, menyiram berandangnya dari jauh. Pemuda desa yang sedang mencincang daun kelapa dan kertas dan pita Cina untuk hiasan selamat datang, tertawa terpingkal-pingkal.

Tidak ada kejadian menarik setelah itu, setahun pernikahan pasangan bahagia itu tidak dikaruniai anak. Mengejutkan malah Pak Taufik yang punya anak lagi, karena mungkin sudah pisah rumah dengan anak kesayangan mereka. Walaupun sudah tua, rupanya pak Taufik kuat juga, pikir warga desa.
2014-05-07 11.49.54.jpg
Lalu dua tahun kemudian terdengar kabar tak sedap, Pengkoisme kembali ke rumah, katanya rumah sewanya habis sewa dan Silvira ingin tinggal di rumah orang tuanya. Sudah empat tahun tak punya punya anak, merupakan aib keluarga. Mereka berobat kemana-mana bahkan sampai ke Malaysia.

Aku pulang ke kampung setelah beberapa tahun ekpedisi di Alaska, kudapati Khairul di Bengkelnya, dia sangat kurus dan tidak lagi merawat diri sekeren dulu, sepatu dan silopnya kini tidak kinclong lagi, dulu dia sangat perhatian dengan sendalnya, kita injak sekali, dia akan marah sama kita berhari-hari, dia selalu merawat diri, seminggu sekali mandi dengan air sirih dan air bunga tujuh warna.Kini dia tidur tak kenyang, makan tak nyenyak dan mandi tak basah selama ditinggalkan dek Vira.

Kini sudah prien, kata @bangrully, sebutan bagi pria yang sangat kurus dan tak akan gemuk lagi dalam bahasa Aceh. aku malam itu duduk dengan para pemuda Gampong, sambil bercerita tentang Alaska, sedangkan pemuda gampong hanya menceritakan tentang Silvira diatas, kami tertawa terbahak bersama saat Pak Taufik nampak celana pendek berwana merah muda bergambar Hello kittynya di malam acara, saat kain sarungnya jatuh.

Tersiar kabar juga setelah pertemuan malam itu rupanya bahtera rumah tangga Silvira tak bahagia, cintanya terlalu besar kepada bang Khairul. Bang Pengko rupanya preman di kepolisian, dia suka memeras dan meminta uang pada pelaku kriminal.
2014-03-09 10.07.46.jpg
Akibat uang tak halal, Silvira takut kalau ada anak nanti dalam perutnya keluar janin yang tak suci, dan akibat itu, dia termakan perasaan dan selalu bertengkar dengan suami, walaupun di rumah mertua.
Aku mengatakan itu pada Khairul besoknya, dia pun kembali bersemangat. Mulailah dia menanam kembali sirih dan bunga-bunga di taman disiram lagi.

“Aku menyarankan kamu wahai Khairul meminta nomor WA Silvira” ucapku saat Khairul sedang menyemir sepatunya.
“Walaupun nanti tak jadi kawin, kalian bisa bahagia sejenak” Kataku lagi
“Yang penting adalah cinta, cinta, cinta membuat malam seperti siang, seperti saat kau bakar berandang Pak Taufik”

Sort:  

Cerita lagee Arakate, nice hahahahaahah

Haha.. kesamaan nama tidak disengaja. Tapi dipeuke

Judulnya bagus..

Isinya meapam?

Apam itu enak..

Hahahahahhahaa..halah hai

Heri pose wajah gitu..mirip kriminal..haha

Oooh ...bunga

Bunga raflesia

Semua tokoh di dalam cerita (bukan) fiktif belaka. Gron!

Kisahnya nyata saya karang dan tokohnya reka saya

Leuh meucre ngon Vira, siminggu kemudian Pengkoisme na aneuk bak salah sidroe inong gampong siblah. Ternyata selama ini Pengkoisme tidak serius di medan tempur. Ahahhahahhaa

Ulok bit.

Nyan rupanya sambongan jih. Hek kupike benoe..haha

Pasangan buk Hayati gak pas kedengarannya tu, bang @riodejaksiuroe. Coba Pak Ali dan Buk Hayati, kan enak kedengarannya. Hahaha

Baik.. besok akan diedit setelah saya terima 12 Sbd dari pelapor..haha

Hahahahaha Ampun, bang. 🤣🤣

Ooooohhhhh dek vira...
Gara-gara kamu, sepeda motorku jadi kayak mesin fogging 😂😂

Hahaha..ini tokoh piktiff

Terbius sudah, cinta bang khairul masih jadi angan, hanya bermodalkan nomor WA saja, apa lagi yang harus ia bakar agar hati ibu hayati mencair, ah sudahlah, ah semangatlah, jangan lelah, bahagia itu mahal bang khairul.

Semangatt bang Khairull

Kok na foto lon disinan, nyan payah bayeu hak reman..hhhh

Karena muka droen hi kriminal

bagus ituu, hahaa