Kita dikenal dengan hal yang terdekat dengan kita. Saat kita lahir maka beberapa tahun setelahnya, orang-orang akan mengenal kita dengan siapa ayah kita. Lalu di masa sekolah akan dikenal dengan sekolah, sampai almamater di kuliah. Dan yang tak kuliah atau sudah selesai kuliah tak diingat lagi, akan membawa nama kampungnya.
Lalu tatkala bekerja, dilakapkan dengan tempat atau bisnis yang digeluti. Misalnya Aidil Halia, Aidil yang berjualan Halia, Suman Kulet -bang Usman yang berbisnis Kerupuk kulit kerbau, Ram Ek u Abdurrahman yang menerima jasa panjat kelapa. Si Wan Cue Kameng, Bang Wan yang pernah kedapatan mencuri kambing. Anan Sabee. Abang Nan yang pernah menghisap sabu, Maun Peulet manok, Udin Koh boh, Adil Sihee –pernah kedapatan memperagakan sihir, atau suka hal-hal mistik. Wir Batee –Munawir Penjual batu giok.
Memang orang kita seperti itu mengaitkan sesuatu dengan nama kita, untung hal baik kalau seperti si wan cue kameng atau anan sabee malu lah kita...
Selamat datang kembali bang @riodejaksiuroe
Posted using Partiko Android