Dari semua kecerdasan, empati adalah yang paling tinggi. Empati merupakan kemampuan untuk membayangkan apa yang rasakan oleh orang lain. Dengan begitu kita menjadi sadar akan apa yang dipikirkan, serta perasaan seperti apa yang disedang dirasakan oleh orang lain.
Menumbuhkan sikap empati juga bukan hal mudah. Butuh proses dan waktu yang berulang-ulang untuk memupuknya. Apalagi kita hidup pada jaman now, dimana banyak orang yang lebih butuh gadged ketimbang orang lain, lebih nyaman dengan gadged dari pada harus mengobrol dengan orang lain.
Mereka cenderung cuek satu sama lain bahkan terkesan mementingkan kepentingannya sendiri atau yang lebih parah jika kemudian menjadi individualis, seolah-olah tidak butuh orang lain. Padahal sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain.
Tidak semua orang memiliki kecerdasan empati, padahal ini penting supaya memudahkan dalam beradaptasi, berkolaborasi, serta memberi dampak yang positif bagi lingkungan sekitar mereka. Seorang yang mampu berempati adalah mereka yang memiliki kecerdasan tinggi, dengan kecerdasan inilah mereka dapat mudah bergaul, menjalin kerjasama dengan orang lain, dan dapat menjadi seorang pemimpin. Karena mereka mampu berkomunikasi dan melakukan segala sesuatunya dengan baik.
Untuk menumbuhkan perasaan empati tidak bisa dengan tiba-tiba. Karena ini adalah kemampuan yang menyangkut perasaan maka harus di biasakan dan di tanamkan sejak usia dini. Saya di rumah selalu menerapkan tiga kata ajaib untuk memupuk empati pada jiwa anak-anak.
Terima Kasih
Jadilah teladan bagi anak-anak dengan membiasakan mengucapkan terima kasih saat mendapatkan sesuatu. Sekecil dan sesederhana apapun biasakanlah mengucapkan terima kasih kepada orang lain. Terlihat sangat sepele memang, tapi kebiasaan mengucapkan terima kasih akan menjadikan anak untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah diterima dan dimilikinya.
Tolong
Sedari kecil saya selalu membiasakan anak-anak untuk mengucapkan kata tolong jika hendak meminta bantuan orang lain, siapapun orangnya. Kebiasaan mengucapkan kata tolong dengan sendirinya akan memupuk kepedulian anak dalam menumbuhkan perasaan empati.
Dengan mengatakan tolong anak juga akan belajar bagaimana menghargai orang lain, menghargai bantuan yang sudah diterimanya, lagi-lagi di sini anak akan semakin belajar bersyukur.
Maaf
Memarahi saat anak melakukan kesalahan bukanlah solusi yang tepat. Tapi faktanya kita masih sering melihat pemandangan seperti itu. Bahkan ada kejadian orang tua yang memarahi anak di depan umum. Jadilah teladan dengan memberikan contoh untuk mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan sekalipun kecil. Dengan teladan ini anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya.
Mengajarkan anak untuk meminta maaf akan membentuk karakter anak menjadi seorang yang bertanggung jawab serta memiliki jiwa yang besar.
Yah seperti itulah kebiasaan sederhana saya dalam mengajarkan empati pada anak-anak. Tapi kembali lagi semua itu tidak akan ada artinya selama sebagai orang tua kita tidak bisa melakukannya atau memberikan contoh terlebih dahulu.
Semoga kita mampu menjadi orang tua yang terus belajar untuk mencetak generasi now yang tangguh dan berkarakter baik.
Salam hangat,
Terima kasih kepada Curator Indonesia @aiqabraqo, @levycore dan Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.
Nice
Thank you
Hii, Mba @ririn, tulisan yg sangat bermanfaat
Haloo mba @ettydialova, terima kasih sudah singgah.
Saya juga sudah baca tulisan mba etty, mantap mba etty ini.
menanamkan sifat baik kepada anak, memang harus sedari awal ya Mba? agar bisa diserap dgn baik oleh anak
Iya mba benar sekali, karena pembentukan karakter anak seharusnya dimulai sedari kecil di lingkungan keluarga.