Di era teknologi yang semakin berkembang saat ini demam wirausaha semakin melanda berbagai kalangan. Semangat entrepreneur yang sedang populer digembar-gemborkan ini, menjadi daya tarik setiap orang untuk memiliki penghasilan sendiri dengan jalan membuka usaha atau menjadi seorang penguasaha.
Wajarlah hal ini terjadi, mengingat saat ini jumlah lapangan kerja yang disediakan pemerintah tak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Mulai dari mahasiswa, pencari kerja, karyawan, merubah pandangan dari yang awalnya memiliki cita-cita bekerja disuatu perusahaan maupun instansi tertentu berubah haluan ingin menjadi bos untuk dirinya sendiri, bekerja tidak terikat waktu dan atasan, yaitu dengan merintis sebuah usaha atau istilah populernya mendirikan start up.
Saya sendiri menanggapi ini sebuah hal yang positif dan pasti akan sangat membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran yang tiap tahun jumlahnya semakin bertambah dengan munculnya freshgraduate yang baru lulus maupun maraknya PHK di berbagai perusahaan-perusahaan besar.
Demam entrepreneur melanda berbagai kalangan, baik mahasiswa, pelajar, atau bahkan karyawan yang masih terikat pada perusahaan tertentu. Tidak salah memang memiliki mimpi untuk menjadi seorang Entrepreneur. Alasan-alasan mendasar mulai dari pertimbangan penghasilan yang tidak mencukupi, karir yang mentok, membuatnya berpikir lagi untuk berwirausaha.
Semua sah-sah saja dilakukan selama tidak mengganggu fokus keduanya. Apalagi jika keduanya berjalan beriringan tentunya akan menjadi sangat baik. Menjadi masalah adalah ketika mereka tidak dapat membagi waktu sehingga fokusnya terpecah, bisa jadi akan saling mengganggu dan kemungkinan buruknya adalah kehilangan dua-duanya.
Memutuskan menjadi entrepreneur atau karyawan itu sebuah pilihan. Tidak ada yang lebih baik di antara keduanya, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada beberapa orang yang memang cocok berwirausaha , sebaliknya ada yang cenderung menyukai sesuatu yang pasti maka menjadi karyawan adalah pilihannya.
Ketika sudah memutuskan berwirausaha, mulailah fokus terhadap bisnis yang baru dijalani termasuk mempersiapkan mental untuk menghadapi kegagalan. Ini yang seringkali di lalaikan. Satu hal yang perlu diketahui oleh siapa saja yang memiliki keinginan untuk terjun dalam dunia entrepreneur ini adalah bahwa kesuksesan yang diraih di depan mata tidak diperoleh dengan jalan yang instan melainkan melalui jatuh bangun, kerja keras, kegagalan dengan berbagai pengorbanan.
Sekarang pertanyaannya, siapkah kita bekerja keras mengorbankan waktu, menghadapi resiko yang mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya, serta meninggalkan zona nyaman termasuk sirkulasi keuangan?
Untukmu yang menjawab YA, maka mulailah fokus dengan mimpimu untuk menjadi entrepreneur.
Buat saya pribadi dua-duanya baik, karena setiap orang bisa menjadi pengusaha sukses atau menjadi karyawan teladan. Apapun pilihan yang menjadi jalan hidup kita, pesan saya satu fokus fokus dan fokus untuk memberikan yang terbaik.
Salam sukses ya...
Terima kasih Curator Indonesia @aiqabrago dan @levycore serta teman-teman Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.
Saya kebetulan pernah berada pada dua posisi yang berbeda, baik sebagai Karyawan maupun sebagai seorang wirausahawan. Semua ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, saya sendiri sekarang justru lebih memilih menjadi seorang profesional.
Menjadi Karyawan lebih cocok bagi orang yang ingin mencari "aman". Artinya gak mau repot mikirin cari pekerjaan untuk mendapatkan uang. Cukup datang saja ke kantor, lakukan tugas rutin, lalu setiap bulan dapat gaji untuk kebutuhan keluarganya. Berbeda dengan seorang wiraswastawan atau pengusaha. Dia harus mencari job sendiri untuk menghidupi keluarganya. Kalau sedang ada job, dapat uang. Bahkan, kalau sedang banjir job, uangnya pun berlimpah. Pahitnya kalau sedang sepi job, uang sepeser pun kadang tidak punya. Bahayanya, Dapur jadi tidak ngebul. Istri di rumah bisa-bisa ngomel terus. Dampaknya bisa terjadi percekcokan dalam rumah tangga yang bisa berakhir dengan perceraian.
Saran saya buat calon wiraswastawan, harus kuat mental dan jangan sekadar latah. Pelajari ilmu bisnis dan persiapkan mental dengan baik. jangan mudah menyerah dan tetap berusaha ketika Badai datang menerjang.
Terima kasih Mbak @ririn yang sudah berbagi inspirasi pagi ini. Salam pena kreatif dan Semoga sukses selalu.
Betul sekali, mental yang harus lebih di siapkan. Ini kadang yang di lupakan, mereka sibuk menyiapkan modal, strategi, dan perencanaan yang matang. Padahal harusnya mental adalah modal utama yang harus dimiliki.
Terima kasih kembali Bpk @jharyadi sudah memberikan resum dari tulisan saya. Salam hangat
Sama-sama Mbak @ririn. Senang membaca tulisan inspiratif seperti di atas.
Terima kasih mba @ririn sudah berbagi tulisan yang bermanfaat ini. Semoga kita bisa tetap fokus menjalaninya, kuat, dan tetap terus bersemangat. Salam hangat ku dari kota Bogor.
Halo, salam kenal kembali. Saya dari Semarang.
Mari saling menginspirasi ya :)
Karyawati aja deh, @ririn
dandan yang cantik ya kalo gitu @marxause
Pasti, @ririn. Tapi bibir ini alergi lipstik sejauh ini. 😂😂😂😂😂
Coba pakai buah naga saja yang sama merahnya,hehee
Itu buah naga merah sampe usus deh ,@ririn
Keduanya memiliki resiko yang sama sama besar. Jadi ya tergantung orangnya mau pilih yang mana hehe
Keduanya memiliki plus minus, apapun pilihannya yang paling penting adalah fokuskan untuk melakukannya agar hasil yang di raih juga maksimal.
Yups setuju banget ka. Apapun pilihannya kita harus tetap bekerja keras juga hehe
Untuk sekarang saya tengah mempersiapkan diri guna merintis sebagai pengusaha mandiri Mba @ririn. Tidak mudah memang, harus dipersiapkan segala sesuatunya dgn matang.
Terima kasih sdh berbagi tulisan yg bermanfaat ini Mba😊
ya mba @ettydiallova semua harus di rencanakan dengan matang sebagai bekal di tengah perjalanannya nanti. Tetap semangat dan menginspirasi ya mba
Ammiinnn ya Allah..
Terima kasih atas Supportnya Mba @ririn.
Engga kepikiran jadi pengusaha Mbak @ririn.
Tapi ternyata kita di steemit, ini termasuk pengusaha ya
Produk yang ditawarkan konten blok kita
Syukurlah saya mulai bisa investasi, sesuai dengan kemampuan dan passion saya
Ya mba, seperti kata Bob Sadino setinggi apapun pangkat yang kamu miliki, kamu hanyalah seorang karyawan, tapi sekecil apapun usaha yang kita punya kita adalah bosnya.
Dan sekarang kita sudah memulainya di Steemit ini :)
Terimakasih mbak @ririn, sekarang saya masih kuliah
Postingan mbak menjadikan saya lebih bisa berpikir dewasa untuk kedepannya
Ya @aulia.ikbal, semoga ada pandangan tentang dunia entrepreneur. Belajar dan eksplore ilmu sebanyak banyaknya jadi nanti setelah lulus tidak perlu menjadi pencari kerja melainkan menciptakan lapangan kerja.
Semangat ya
Saya sebenarnya lebih memilih usaha sendiri, karena semua kita atur sendiri dan ambil kepusan sendiri juga tampa harus tergantung sama orang lain, tapi tentunya harus berani dan ulet serta kreatif , resikonyapun harus kita tanggung sendiri. tapi kalau kariawan tanpa harus menangung kerugian , memang setiap pekerjaan pasti ada kekurangan dan juga kelebihan sendiri,,
Saya yakin dalam hati setiap orang juga memiliki keinginan menjadi seorang pengusaha ketimbang harus bekerja untuk orang lain. Hanya yang sering jadi masalah berani tidak, atau siap tidak mengamil resiko.
Modal bisa di cari, ilmu bisa dipelajari. Jadi mental yang harus di siapkan sebagai modal utama.
I want to work with ur steemit team plz check my post comment upvote and resteem
Now We are Friend And upvote comment and resteem Each other ok Friend
Menarik pilihannya.
Namun bebrapa waktu yang lalu saya bersikap untuk "memecat boss" dan berusaha menjadi boss sendiri. 👍👍👍