Setiap pagi saya paling senang kalo berbelanja ke pasar. Selain bisa memilih aneka sayuran segar, biasanya di pasar tradisional akan banyak ditemukan aneka makanan yang semakin langka saja penjualnya.
Mulai dari gethuk yang terbuat dari singkong, pisang, aneka bubur, pukis, serta aneka minuman masih mudah ditemui. Selain aneka jajanan tersebut ada satu yang biasanya selalu menarik perhatian pengunjung untuk membelinya.
Bolang baling dan cakue adalah dua sejoli yang biasanya dijual dalam satu tempat. Sekarang makanan ini semakin populer, terbukti kita bisa dengan mudah menemukan penjual bolang-baling cakue di pinggir-pinggir jalan.
Berbicara tentang rasa kedua makanan ini tentu tak bisa diragukan lagi, rasa manis bolang-baling yang dipadukan dengan biji wijen menambah cita rasa sendiri. Belum lagi gurih cakue, rasanya pas banget jika jadikan teman bersanding minum teh saat pagi hari.
Kali ini bukan tentang rasa enak keduanya yang ingin saya ulas di sini, melainkan keunikan dari kedua makanan ini. Seperti yang tertera dalam judul artikel ini, satu rasa beda nama. Bolang baling dan cakue memang sangat familiar ditelinga orang Semarang, cobalah tanya dengan orang Semarang tentang makanan ini, hampir semua menjawab sudah pernah mencobanya. Lantas di daerah lain?
Suatu ketika saya sedang bepergian, dalam perjalanan saya menemukan kedua makanan ini. Meski memiliki rasa yang sama persis dengan yang ada di Semarang, makanan ini sudah berbeda nama. Kebetulan saat itu saya sedang menjajakkan kaki di Ibu kota. Ternyata makanan ini dikenal dengan nama kue bantal sedang cakue biasa disebut dengan jakue.
Demikian juga saat bertandang ke Solo. Jangan sekali-kali menanyakan bolang-baling atau cakue di sana, mungkin ada beberapa orang yang kurang familiar dengan nama tersebut. Meskipun memiliki rasa dan bentuk yang sama, masyarakat di Solo mengenal bolang-baling dengan nama gembukan, sedang cakue denga nama janggelut. Terdengar lucu kan namanya.
Masih berada di Jawa Tengah, ada juga yang menamai makanan ini gondang-gandung, sedang cakue dengan istilah untir-untir. Mungkin masih ada nama-nama lain yang banyak dari kita belum tahu. Inilah kenapa saya menyebutkan beda nama satu rasa.
Seperti halnya keberadaan kita di Indonesia ini, terlebih dalam Steemit ini. Indonesia itu kaya dengan keberagaman, meski terlihat berbeda satu dengan yang lainnya kita semua ini sebenarya adalah satu rasa, rasa Indonesia yang dalam Steemit ini satu saudara dalam wadah Komunitas Steemit Indonesia.
Untuk Steemians, adakah yang menemukan nama lain dari makanan ini. Boleh berbagi di sini sambil mempersiapkan long weekend.
Terima kasih Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.
Selamat berlibur semua...
Mba @ririn, jajanan di atas di Taiwan juga ada loh,,Saya suka membelinya kalo pas ke pasar..
Wih populer sekali ya sampai Taiwan. Di sana namanya apa Mba @ettydiallova?
Yang cakue sama deh namanya Mba @ririn.
Kalo yang bolang-baling, saya gk tahu namanya apa?
penting enak dimakan,,hehee
yang pasti "Halal"
Kami di wilayah ngapak menyebutnya : Galundeng :D
Betul..di cilacap juga disebutnya "galundeng" hahaa
Mungkin ini kuliner sakral warisan Sinto Galundeng :D
Kalo cakue juga beda nama jugakah di Cilacap?
Wah sudah beda lagi ya namanya di sana :D
Di Kediri namanya Bolang Baling.. trus pernah beli di Semarang, awal2 pindah ke Semarang.. Penjualnya nyebutnya Gelek.. hehehe
Sama-sama di Semarang ternyata beda juga ya namanya.