Bingung, informasi begitu berlimpah. Belum selesai baca berita itu, sudah ada berita lainnya. Belum lagi menyerap satu ulasan tentang ini, sudah muncul ulasan lainnya.
Air mata tumpah gara-gara sebuah kisah, sudah pula harus tertawa karena cerita lainnya. Selepas itu, kita pun sudah marah karena informasi berikutnya.
Informasi benar-benar berlimpah. Dan
dalam limpahan informasi itu, yang langka adalah perhatian. Hukum langka sudah jelas mahal. Karena langka dia dicari, dikoleksi, dan pada musimnya dilepas ke pasar.
Di musim Pilpres 2019 ini ada 40 persen pemilih milenial yang bila berhasil direbut perhatiannya akan menjadi penentu siapa yang menjadi Presiden RI berikutnya.
Jika dulu alat tukar itu batu, kulit, kerang, logam, emas, kertas, elektronik, virtual (crypto), kini uang atau alat tukar adalah attention atau perhatian itu sendiri.
Kompetisi di pasar uang perhatianpun menjadi keras dan panas di musim Pilpres 2019.
Kubu Jokowi dan Prabowo sama-sama wajib menang, dan keduanya mesti memproduksi informasi berharga yang mendatangkan perhatian.
Soalnya, pasar pemilih milenial benar-benar unik. Mereka tidak mudah begitu saja menelan informasi. Internet adalah "kitab rujukan" mereka sebagai penyaring informasi yang datang.
Lebih dari itu bagi muslim milenial, berdasarkan dua riset yang dilakukan The Future Initiative itu dan Pew Research Center, agama makin menjadi penting dalam kehidupan mereka, dan identitas keagamaan bukan lagi domain privat, sebagaimana umum dianut oleh generasi sebelumnya, atau generasi X.
Dalam ekonomi perhatian, status Anda di media sosial, atau kreasi Anda di media sosial adalah alat tukar. Jika Anda mampu memproduksi satu pesan, ulasan, atau uraian yang dinilai mampu menarik perhatian maka itu akan segera menjadi alat tukar.
Ada team calon presiden yang akan mengajak Anda untuk bergabung, dan terjadilah transaksi. Anda akan dihargai dengan rupiah, dollar, atau uang kripto, bahkan bisa jadi dengan janji posisi, proyek, dan lainnya.
Jadi, jika ada yang mengatakan yang aktif di media sosial sedang buang-buang waktu maka yang bilang masih berada di zaman pasar tradisional, yang hanya mengenal satu alat tukar yaitu uang logam atau uang kertas.
Salam sejahtera buat bang rismanrachman, semoga selalu dalam lindungan yang Maha kuasa, dan sukses terus dalam steemit @rismanrachman
Congratulations, your post had been chosen by curators of eSteem Encouragement program. Feel free to join and reach us via Discord channel if you have any questions or would like to contribute.
Also,
CREATING YOUR PROFILE IS EASY! JUST FOLLOW THE STEPS HERE ☜(ˆ▿ˆc)
You can trade your earned credstars for SBD!
can you please write english by they way is eat bulaga indonesia still showing thank .you.salamat kaibigan
Awesome photographs of new currency..
Nice article..