Warga ada yang sudah bangun sejak pukul 04.00 wib untuk secepatnya bisa hadir ke lokasi gelar Tari Massal Saman 10.001 penari. Ternyata, dari rencana 10.001 penari bertambah menjadi 12,662 penari yang hadir dari Gayo Lues, Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara.
Sejak pukul 07.52 Wib, lokasi acara di stadion Seribu Bukit Blang Kejeren 60 persennya sudah terisi warga. Stadion ini dilaporkan berkapasitas 20 ribu jiwa. Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, yang datang untuk membuka acara sempat melakukan manuver di udara. Gubernur Aceh ini dikenal sebagai kapten pilot untuk pesawat berbadan kecil.
Bagi Ibnu Hasyim, sang penggagas Tari Saman Massal, ini adalah karya terakhirnya sebagai bupati Gayo Lues. Selanjutnya Gayo Lues akan dinakhodai oleh Muhammad Amru dan Said Sani.
Demikian cerita kawan, Sri Wahyuni, perempuan aktivis yang juga petani kopi melalui saluran komunikasi facebook. "Susah sinyal ini, dan ramai sekali orang, jadi agak susah melaporkan," katanya langsung dari lokasi gelar Tari Saman Massal, Minggu (13/8). Berikut cerita Sri, yang juga hobi bernyanyi tentang usahanya menghadiri acara Tari Saman Massal di Gayo Lues.
Kami berangkat dari rumah sejak pukul 06.00 wib pagi. Saat itu suhu di layar android tercatat 16'C. Dimobil kami ber-enam. Saat menuruni Singah Mata kami dimanjakan dengan pemandangan danau yang kelabu. Kota Takengon bermahkota awan. Dingin dan lembab. Kami bergegas menjemput ponakan yang sudah janji ikut juga. Mengingat jarak Buntul Linge mencapai 60 km dari Bener Meriah. Kami takut terlambat dan kehilangan substansi acara.
Karena bangun pagi-pagi sekali. Kami menyempatkan diri membeli makanan di warung nasi di Takengon. Pedagang nasi di jalan Lintang terlinat senang. "Kakak mau nonton Saman ya," sapanya ramah pada saya. Sejak tadi malam ramai pengunjung. Ada yang dari Banda Aceh beli nasi di sini," cerita pedagang.
Ketika memasuki Mendale di barat danau awan masih sendu, sawah menguning di bantaran danau. Memanjang dari timur ke barat kecamatan Bintang.
Buntul Linge. Kawasan ini terbilang rawan longsor. Kemarau kemarin juga ada beberapa titik yang terbakar atau dibakar.
Memasuki Buntul Linge, kami disambut para pemuda. Mereka kelihatan ceria dan agak canggung menyapa kami. Linge masih seperti dulu. Masih seperti negeri cowboy Marlboro, ada banyak sapi dan kerbau berkeliaran. Aromanya khas buat hidung saya dan ini hal biasa.
Setelah memarkir kendaraan kami menaiki jalan menanjak menuju tempat perhelatan. Para panitia kelihatan ramai. Wajah mereka cerah. Sebagian yang mengenali saya segera merespon seperti biasa suasana pasti bakal ramai. Saya berbincang bincang sejenak. Kami melihat para laki laki muda menggunakan kaos bertuliskan Genali. Mereka terlihat sangat antusias.
Genali adalah organisasi masyarakat yang lahir dari keprihatinan atas begitu lambatnya perkembangan kemajuan wilayah Linge. Padahal semua orang tau Linge adalah negeri asal Urang Gayo. Asal Linge awal serule. Adalah pepatah yang semua urang gayo tau. Inilah negeri asal tempat tembuni (ari ari) nenek moyang kita di tanam. Di sini pula terletak unah pitu ruang (rumah adat gayo milik raja Linge), kuburan Raja Linge dan sumur Raja Linge yang banyak diyakini masyarakat sebagai tempat yang sakral.
Ditempat inilah hari ini rakyat Buntul Linge tumpah ruah, ditambah ratusan undangan dari 26 kampung se-kecamatan Linge, Aceh Tengah. Serta para simpatin dan pengurus Genali dari senatero tanoh gayo.
Kami disambut tarian Bines. Kaum perempuan melantunkan lagu lagu persalamen. Diiringi hentakan dan lambaian selendang. Bines menunjukkan energi dan keteguhan perempuan Gayo. Saya seperti kembali ke masa lalu, di sini di Buntul Linge saya masih bisa menyaksikan sempol gampang urum kepies. Inilah cara Beberu Gayo masa lalu berdandan. Menyanggul rambutnya, lalu memberi hiasan daun pandan.
Dalam sambutan berbagai orang di pertemuan ini tampak sekali mengandung harapan dan kehangatan persaudaraan. Peserta terjauh hadir dari Banda Aceh dan Kutacane, juga dihadiri oleh empat orang keturunan langsung Reje Linge.
Diakhir acara Almisry mewakili pengurus Genali membacakan harapan akan adanya kegiatan-kegiatan yang fokus di kawasan Linge ini. Terutama berhubungan dengan pengembangan kawasan Linge sebagai wilayah adat dan budaya serta meningkatkan pembangunan pendidikann anak anak asal Linge agar tidak tertinggal dan dapat bersaing dengan anak anak diluar sana.
Kepengurusan Genali dilantik oleh wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara dan juga dihadiri oleh seluruh kepala kampung dan anggota legislatif. Kegiatan ini juga menghadirkan sanggar tari Renggali, aksi teatrikal, Bines Buntul Linge serta aksi panggung dari Ervan Veh Kul. Saya dan anak anak puas. Menemukan Gayo kembali di Buntul Linge. Semoga Genali menjadi harapan baru bangkitnya Gayo dari Linge.
Untuk menjaga khitmat acara, warga dilarang membawa masuk serta sandal, dilarang membuang sampah, dan juga dilarang merokok. Panitia selalu menghimbau untuk selalu menjaga ketertiban dan menjaga keamanan. "Di sini semua saudara kita. Orang-orang kita. Anak anak kita. Nenek nenek kita. Tertib," ajak panitia. Sementara itu, semua penonton tampak gembira, dan anak anak terlihat semangat meniupkan terompet.
Selain Tari Saman, Negeri Gayo, Aceh - Indonesia juga memiliki kopi yang juga telah mendunia. Gayo Lues punya kopi Arabika Pantan Cuaca. Kawasan Leuser 60 persen berada di kawasan Gayo Lues. Gayo kerap disebut berkebudayaan tinggi dan seni tinggi.
Keberadaan pagelaran seni Saman Gayo ini menjadi sebuah moment luar biasa bagi promosi Gayo khususnya Gayo lues. Seperti kita ketahui bahwa Saman Gayo sudah menjadi harta tak benda yangnditetapkan oleh Unesco PBB.
Kehadiran belasan ribu penari,.termasuk penari anak-anak dan 20 ribu lebih penonton telah menjadikan kota Blang Kejeren mendadak macet. Warung makan hidup sampai dini hari. Pengakuan banyak tamu mereka harus antri untuk dapat kursi di cafe cafe yang tersebar di kota Belang Kejeren.
Antusiasme masyarakat juga ditandai dengan tertibnya mereka memasuki stadion dan rata rata ibu ibu mengaku bangun jam 4 pagi untuk hadir ke acara ini. Tua muda semuanya tumpah ruah. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Para panitia bekerja sangat keras demi kesuksesan acara ini. Saya juga sempat terancam keluar lapangan. Jangan ditanya caranya akhirnya datang pertolongan dan saya bisa meliput dengan nyaman. []
Pemilik liputan: Sri Wahyuni
Photo: Sri Wahyuni
Penulis: @rismanrachman
Thank you for taking part in this months #culturevulture competition. Good Luck
You're welcome
Mantap bang.. Saya suka tulisan nya, Terimakasih talah berbagi bang @rismanracman
Sama-sama @nazarwills, ini hasil liputan kawan, dan saya hanya meramu ulang, menulis kembali agar lebih cepat dibaca oleh kawan-kawan. Moga dibenarkan oleh steemit. Boleh ya @aiqabrago dan mohon sarannya karena saya masih baru. Jika ada yang keliru sudi kiranya diberitahu. Saya dengan senang hati memperbaiki. Atau @ayijufridar mohon juga masukannya ya. Salam Indonesia. Salam KSI.
Semoga selalu ada yang melestarikan kebudayaan ini. Aamiin
Ini dia point pentingnya, lestari. Dan, saya liat saudara kita di Gayo selalu sangat antusias melestarikan khazanah budaya mereka. Terbukti Saman sudah masuk dalam perlindungan Unesco. Tentu sabaik2 perlindungan adalah dilindungi oleh pemilik budaya itu sendiri. Makasih ya.
Setuju bang. Mungkin harus banyak program2 pelestarian kebudayaan di sekolah2 serta memperbanyak lomba2 kebudayaan dan ikut serta di tingkat international. Dengan seringnya ikut serta dalam lomba tingkat international akan memacu para pemuda pemudi untuk tertarik dan berkecimpung di dalamnya.
Usul yang bagus. Keren dek
Congratulations @rismanrachman! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Nyan kakupatis,,,, han ek takoh pak Bos,,, payah peusapat tapis ilee baroe bereh,,,
Bang @rismanrachman, cerita tari Saman ini, saya dengar dipersiapkan oleh panitia dengan susah payah dan butuh tenaga dan dana yang besar, ini semua bertujuan untuk promosi budaya Aceh. Semoga kegiatan ino dan cerita abang terkait tari Saman menjadi "Trending Topik" di steemit untuk bulan ini, sebagai kado istimewa untuk semua pihak yang telah mendukung acara ini.
Ayo, kampaye budaya
@usmanosama
Betul juga ya, jadi penuh dengan tari saman massal. Luar biasa indonesia, aceh, gayo. Salut
Waw.Salute sama tukang cerita dan yang memulungnya menuliskan disini, semoga dunia tau dan Aceh memang diketahui oleh kafir
kata Hasan Basri beretuss
Congratulations @rismanrachman! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
I love Aceh
Luar biasa bang @rismanrachman. Saya sampai merinding membacanya.. Trimakasih juga buat kak sri yg udah berbagi cerita..
lestarikan budaya kita
Izin resteem guree @rismanrachman
Sungguh indah budaya dan seni tarinya, elok
Mantaplah