Dewasa ini, teman-teman pasti pernah memikirkan apa yang saya pikirkan, berangkat dari fenomena disekitar, kita sama-sama heran, mengapa banyak dari orang yang popularitasnya bagus, karirnya bagus, hartanya cukup (bahkan lebih), otaknya sangat cerdas sehingga mudah menyelesaikan suatu perkara kehidupan, namun untuk hal yang paling utama (shalat 5 waktu) saja tak pernah dikerjakan.
Timbul pertanyaan di benak kita masing-masing, apakah Tuhan pilih kasih ? tidak adil ? Kenapa Tuhan mensejahterakan kehidupan orang-orang yang mengingkarinNya ? Aneh bukan ?. Tapi eiittsss... Tunggu dulu, jangan Suudzhan kepada Tuhan ! Yuk simak paragraf selanjutnya.
Tak Kenal Maka tak Tahu Makna Sayang.
Mari berkenalan dengan Istidraj agar pribadi kita tak salah dalam menafsirkan nikmat, apakah nikmat dunia berupa kasih sayang Tuhan kepada hambaNya, atau malah berupa Kasih tanpa sayang dari Tuhan kepada MakhlukNya.
ISTIDRAJ merupakan pemberian nikmat oleh Allah SWT kepada makhluk-Nya yang lalai dari hal peribadatan kepadaNya. Boleh dikatakan suatu azab yang terselubung bagi orang-orang yang lupa akan kewajibannya sebagai manusia, orang-orang yang lupa hakikatnya sebagai Khalifah di dunia, orang-orang yang lupa akan siapa dirinya. Dalam hal ini, bukan hanya non Muslim yang menjadi target pemberian penyakit Istidraj ini, adapun Muslim sendiri juga dapat terjangkit. Wallahu a'lam. . .
Menurut Imam Hambali, dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sbb :
"Apabila engkau melihat seorang hamba diberi Allah apa yang diinginkannya di dunia ini pada saat ia selalu mendurhakaiNya, maka sesungguhnya yang demikian itu ialah ISTIDRAJ".
Kemudian Rasulullah SAW membacakan Quran Surat Al-An'am ayat 44 yang artinya sbb:
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
Sungguh jebakan kenikmatan yang menyesatkan, kita tidak akan menyadarinya sampai nyawa terlepas dari dalam raga (seperti ayat yang tertulis di poster atas). Semoga rasa taubat muncul dalam hati kita, semoga segera menyadari posisi/kondisi kita, Apakah masih termasuk orang-orang yang disayang Tuhan, atau malah termasuk orang-orang yang luput dari kasih sayang Tuhan.
Adapun nikmat yang diberikan kepada orang-orang yang taat atau ahli ibadah, maka itu merupakan suatu bentuk pemberian Allah SWT dengan tujuan memberikan ujian kepada hambaNya agar bersyukur atas nikmatNya. Wallahu a'lam
good jal, tulisan ini memotivasi seluruh umat manusia, agar jangan terberdaya dengan kenikmatan yg sementara, yg pada akhirnya membawa pada kehancuran. nikmat yg sebenar- benarnya nikmat adalah ketika kita tau tujuan kita hidup itu untuk apa, dan berakhirnya dimana. perbaiki shalat dan perbanyak baca Al-Qur'an beserta Artinya, biar kita sama-sama paham makna hidup yg sesungguhnya bukan pada materi, tapi pada hati yg suci, tenang, yaitu ketaqwaan kepada-Nya.😊👍
Yoi @debbymiranda ... Semoga selalu dalam lindunganNya.
Mantap ustaz