Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Membaca
Sahabat Steemian...
Saya Indoneaia
Saya Pancasila !!!
Tercatat dengan tinta emas sejarah bangsa patriotisme dan heroisme perjuangan polisi negara sebagai bhayangkara negara berjuang bersama angkatan perang dan rakyat perkasa dengan tekat membela ibu pertiwi.
Recorded in gold ink history of patriotism nation and heroism struggle of state police as bhayangkara state fought alongside army and mighty people with determination to defend motherland.
Monumen Benteng Huraba
Meriam Pasukan Belanda di Benteng Huraba
di Benteng ini terdapat dua puluh tujuh pejuang Rela berkorban nyawa gugur sebagai melati kusuma bangsa. Tetapi perjuangan dan pengorbanan mu tetap dikenang, kami berikrar melanjutkan pengabdianmu demi tegaknya pancasila dan undang-undang dasar 1945 dipersada bumi tercinta ini.
in this Fort there are twenty-seven Rela fighters sacrificed lost life as jasmine kusuma nation. But your struggles and sacrifices are still remembered, we vow to continue your devotion for the upholding of Pancasila and the 1945 constitution of this beloved earth.
Benteng Huraba atau sering disebut Benhur (Singakatan dari Benteng Huraba) merupakan objek sejarah yang ada di tanah kelahiran Ayah saya dari Tapanuli Selatan (Tapsel) yang sewaktu kecil saya melewatinya apabila Mudik telah tiba di setiap tahunnya menuju Panyabungan Barat.
Fort Huraba or often called Benhur (Singakatan from Fort Huraba) is a historical object in the birthplace of my father from South Tapanuli (Tapsel) which as a child I passed it when the homecoming has arrived in every year to Panyabungan West.
Benteng Huraba merupakan bukti peninggalan sejarah Indonesia yang saat ini masih bertahan dimana benteng ini dahulu kala merupakan tempat pertahanan para rakyat untuk melawan agresi militer Belanda kedua, sangat disayangkan bila Monumen yang ada di Batang Angkola jika tidak dirawat atau dikelola dengan baik.
Huraba castle is a proof of Indonesia's historical heritage that still survive where this fortress was once a place of defense of the people to fight second Dutch military aggression, very unfortunate if the monument in Batang Angkola if not maintained or managed properly.
dari kota Lhokseumawe, ini adalah perjalanan kami dengan tema "Silaturahmi Budaya" dimana ide-ide itu muncul dari saya sendiri ketika kami ingin Touring ke bumi Rafflesia provinsi Bengkulu dan Touring tidak sekedar Jalan-jalan atau hura-hura saja melainkan menambah wawasan kami tentang sejarah yang telah terjadi di indonesia.
from the city of Lhokseumawe, this is our journey with the theme "Cultural Gathering" where the ideas came from me when we want Touring to the earth Rafflesia Bengkulu and Touring provinces not just streets or rah-rah but it adds our insight into the history that has happened in indonesia.
Bila sobat ingin mengunjungi Monumen Sejarah di Benteng Huraba, Sobat bisa mengikuti Alamat ini :
Jln.lintas p.sidempuan - Panyabungan Kec. Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sekitar 30 menit dari pusat Kota padang sidempuan dan akses menuju Benteng Huraba juga cukup mudah karena berada dijalur lintas yang siapa saja pasti melihatnya disebelah kanan.
If you want to visit the Historical Monument at Fort Huraba, you can follow this Address:
Jln.lintas p.sidempuan - Panyabungan Kec. Batang Angkola, South Tapanuli District.
About 30 minutes from the center of Sidempuan City and access to Fort Huraba is also quite easy because it is on a cross path that anyone will see it on the right.
Sekian cerita dan informasi dari saya.
Terimakasih sudah membaca dan mengunjungi blog saya, penulis yang baik karena ia menjadi pembaca yang baik.
jangan lupa kritik dan saran di kolom komentar.
So many stories and information from me.
Thank you for reading and visiting my blog, a good writer because he is a good reader.
do not forget the criticism and suggestions in the comment field