Sore ini saya bersama dengan kawan-kawan lain latihan rutin Panjat Tebing dalam rangka persiapan PORA (Pekan Olah Raga Aceh) atau di tempat lain disebut KEJURDA, yang akan dilaksanakan pada November nanti. Dalam minggu ini saya mengalami perasaan yang sedikit kurang bersemangat karena suasana duka masih menyelimuti pikiran saya. Sahabat sekaligus teman saya di Club Panjat Tebing, minggu lalu pergi meninggalkan kami selamanya. Tentu ini menjadi suasana tempat latihan sedikit berbeda dari biasanya.
Pelatih kami bernama Bang Wan, kami memanggilnya demikian, menyuruh untuk latihan fisik dengan jogging selama satu jam, setelah dilanjutkan dengan memanjat boulder selama setengah jam. Selama latihan ini tak ada tawa gembira seperti seminggu sebelumnya, biasanya ada saja ulah sahabat kami tersebut yang membuat kami tertawa terpingkal-pingkal atau kesal dengan celotehnya yang gak nyambung, hehe
Kami berlatih di SOS Childrens Village Banda Aceh, Bertepatan dengan peringatan 17 Agustus, saya diminta tolong untuk meramaikan lomba bersama dengan adik dan kakak-kakak serta Ibu-ibu di Village (Kami menyebutnya demikian karena komplek perumahan seperti desa).
Hari ini ada perlombaan tarik tambang dan pecah balon, keceriaan memperingati acara ini terlihat dari keseruan antara Ibu dan anak-anak.
Ibu-ibu berlomba memecahkan balon dengan cara mendudukinya, beberapa ibu tidak dapat memecahkan meski sudah berulang kali mendudukinya dengan kuat.
Selain itu lomba tarik tambang juga dimeriahkan oleh remaja putra dan putri. Setelah selesai acara ini saya langsung kembali ke Rumoh Agam untuk beristirahat, karena malam ini ada latiha musik Rapa'i.
Salam Semangat,
Remaja @rumoeh.agam
Reporter: Khalili