Kemajuan ekonomi suatu negara/wilayah dapat dilihat dari produk-produk buatannya. Jerman sebagai salah satu negara maju, terkenal dengan industri otomotif seperti mobil mewah Mercedes-Benz dan BMW. Produk buatan Jerman yang tak kalah terkenal adalah merk barangan olahraga Adidas.
Amerika Serikat sebagai negara yang paling unggul capaian ekonominya sejak berkahirnya Perang Dunia ke-II punya segudang produk-produk ternama yang tersebar di seluruh dunia. AS punya restoran waralaba sepeti McDonalds, KFC, Pizza Hut, warung kopi Starbucks, jenama olahraga Nike dan yang lainnya.
Di Asia, Jepang menjadi negara yang paling unggul dalam menciptakan produk-produk elektronik semisal Sony dan Toshiba dan juga industri otomotif semisal Toyota, Honda dan Mitsubishi. Di paruh kedua abad 20, Korea Selatan bangkit berkat beberapa jenama, yang paling terkenal adalah Samsung dengan berbagai barangan elektronik dan produk telepon selularnya.
Sebenarnya setiap negara punya produk andalannya masing-masing, meski perusahaan mereka tidaklah sebanyak dan sebesar Amerika Serikat, Jerman dan Jepang.
Spanyol punya jenama fashion Zara. Zara telah menjadi jenama fashion dengan pendapatan perusahaan paling tinggi. Produknya lebih murah ketimbang jenama fashion terkemuka asal Italia seperti Versace dan Armani, atau Perancis dengan Channel dan Louis Vuitton. Karena harganya yang lebih murah, Zara mampu menjual barang lebih banyak di pasaran fashion dunia dan mendapatkan penghasilan lebih besar.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Untuk saat ini mungkin Indofood; melalui produknya Indomie, menjadi produk Indonesia yang cukup dikenal di luar negeri. Harus kita akui memang, Indonesia bukanlah negara industri besar yang produk buatannya tersebar luas di dunia. Namun apa salahnya kita tetap optimis agar jenama dalam negeri makin lama makin banyak yang muncul dan berkembang. Produk-produk tersebut tak musti dibuat oleh perusahaan besar, namun bisa kita mulai dari usaha kecil dan menengah. UMKM kini dan ke depan, akan menjadi tumpuan dan andalan ekonomi Indonesia.
Seorang inventor
Saya mengenal Pak Rizal beberapa tahun belakangan ini. Ia bukanlah pebisnis besar. Namun kini ia sangat optimis terhadap produk yang ia ciptakan sendiri. Produk tersebut adalah obat penumbuh rambut yang ia namai 'Timoh'. Timoh dalam bahasa Aceh bermakna tumbuh. Ya, memang produk ini telah terbukti menumbuhkan kembali rambut yang mengalami kebotakan. Kasus ini lazim terjadi pada pria paruh baya. Timoh memang terbukti efektif menumbuhkan rambut. Harganya pun terbilang murah apabila kita bandingkan dengan produk lain yang beredar di pasaran.
Oia, produk Malaysia merk Wak Doyok di tahun 2016-2017 sempat heboh. Trend janggut dan kumis di kalangan anak muda, ditambah owner merk ini si Wak Doyok, adalah seorang yang stylish dan modist . Ia memiliki kumis dan janggut yang trendi. Walhasil produk Wakdoyok cukup diminati di pasar Indonesia.
Kembali lagi ke Timoh, produk ini memang masih dibuat dan dipasarkan secara tradisional. Namun apabila dikembangkan dengan jeli, bukan tak mungkin produk ini akan laku keras tidak hanya di Aceh tapi juga luar Aceh.
Mengenang Produk-produk Aceh yang Pernah Jaya
Aceh identik dengan beberapa produk tertentu. Tapi sayang, kegiatan ekonomi di Aceh sempat lesu di masa konflik hingga industri tak lagi berkembang.
Aceh pernah punya Sirup Kurnia, produk sirup raspberry asli Aceh milik pengusaha asal Tionghoa ini tak bisa dipisahkan dari masyarakat Aceh. Sirup Kurnia identik dengan prosesi kultural seperti hari mak meugang puasa dan hari raya. Konon katanya sirup Kurnia terpaksa meindahkan unit usahanya ke Medan karena kondisi keamanan di Aceh saat konflik.
Langsa punya dua merk kecap yang cukup terkenal: kecap Singa dan Kecap Angsa. Langsa juga terkenal dengan produksi terasi. Namun produk-produk ini harus bertahan di tengah massifnya produk-produk dari ibukota.
Kita harapkan Aceh ke depan dapat lebih jaya lagi. Industrinya bangkit, perdagangannya maju, ekonominya melejit. Semua itu tak bisa dicapai tanpa SDM yang produktif dan kreatif. Anak muda zaman now menjadi harapan untuk kemajuan Aceh ke depan.
Sukses terus d bagian ekspor..supaya semakin mendunia produk2 lokal..
Doa bak droen. Kita harapkan produk kita berjaya. Walaupun dimulai dari UMKM.
keep writing in english for aceh tag or in indonesia @sabjabal. please insert source in every pic u took. focus!
Thanks for suggestion. Really apreciated.
Di Aceh Selatan ada produk yang bahan baku utamanya dari buah pala. Bisa dijadikan cemilan dan sirup juga.
Pala Aceh Selatan dari dulu sudah terkenal. Tapi aku belom pernah dengar produknya. Sirup pala?
Pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. luar biasa.. sukses terus dan jangan lupa istiqamah
Terima kasih rakan
mantap bal...
Terima kasih rakan.