Ojek berbasis Online VS Ojek lokal

in #indonesia7 years ago

Sebagai tanggapan terhadap ketahanan ojek lokal terhadap Go-Jek, YouGov mewawancarai 4.785 panelisnya (52% laki-laki vs 48% perempuan) di seluruh Indonesia mengenai pandangan mereka mengenai insiden baru-baru ini.

Umumnya, 82% responden berunjuk rasa di belakang Go-Jek dibandingkan dengan ojek setempat. Dari empat kota di mana Go-Jek tersedia (Jabodetabek, Surabaya, Bandung, dan Makassar) tanggapannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota di mana Go-Jek tidak tersedia. Tidak ada perbedaan signifikan antara demografi yang berbeda.

Menariknya, untuk kota-kota di mana Go-Jek tidak tersedia, 68% responden berharap Go-Jek segera melayani kota mereka. Sementara 32% responden acuh tak acuh terhadap kehadirannya.

Secara keseluruhan, bagi mereka yang mendukung Go-Jek top 5 alasannya adalah:

Bisa dijemput di lokasi yang ditentukan, tidak perlu keluar untuk mencari ojek (74%)
Harga tetap / tidak perlu ditawar (70%)
Membawa kesehatan dan keselamatan jalan saya dengan pertimbangan bahwa supir, kendaraan, dan helm melewati standar tertentu (57%)
Tersedia di daerah saya biasanya sering dikunjungi (45%)
Layanan termasuk masker dan penutup rambut gratis (lebih higienis) (44%).
Sementara mereka yang mendukung ojek top 5 alasannya adalah:

Harga bisa dinegosiasikan (41%)
Melestarikan bisnis masyarakat setempat agar tidak diambil alih oleh perusahaan (39%)
Bisa lebih fleksibel (ubah tujuan, tunggu, dll) (36%)
Tidak perlu menunggu supir Go-Jek untuk merespon, bisa keluar mencari ojek setempat pada saat pemberitahuan (39%).
Merasa kasihan ojek lokal yang merasa penumpang mereka sudah beralih menggunakan Go-Jek (35%).

@News @Seputar @gojek

Sort:  

Artikel ini keren.. sudah kami upvote yah.. ;-]

Makasih ya bro