Ringkasan Serambi Indonesia Hari Ini, 23 Januari 2018

Selamat malam sahabat Steemian. Semoga sahabat semua makin kreatif, keren, tidak cepat galau dan semakin kompak. Malam ini saya buat dua postingan, biasanya saya hanya buat satu postingan tiap harinya. Ini sesuai prinsip saya ber-Steemit: one day one post. Tapi malam ini saya buat satu postingan lagi tentang kabar Aceh dari kacamata Serambi Indonesia.

Barangkali, ada di antara kita yang lebih gemar baca Steemit daripada baca koran. Makanya saya buat postingan ini agar sahabat Steemit bisa bermain Steemit sepanjang hari tanpa ketinggalan info Aceh terkini. Khususnya informasi yang diliput Serambi Indonesia. Postingan ringkasan "Serambi Indonesia Hari Ini" bisa jadi akan saya posting secara kontinyu atau pun tidak, tergantung berita yang saya pikir perlu diketahui oleh sahabat Steemian semua.

Sumber

Baiklah, untuk postingan perdana dalam tajuk "Ringkasan Serambi Indonesia Hari ini" berita besarnya adalah kegagalan APBA yang mengulur. Ini patut kita ketahui karena makin lama APBA diketuk palukan, makin lama program-program pemerintah jalan. Itu berarti kita sebagai rakyat juga rugi. Sahabat Steemian pasti tahu dimana ruginya kalau APBA belum disahkan. Tak ada uang pembangunan, peralatan rumah sakit macet, bantuan rumah dhuafa berhenti dan masih banyak lagi hal negatif timbul karena keterlambatan pengesahan APBA itu. Semoga segera disahkan.

Sumber

Berita yang saya pikir harus sahabat Steemian tahu lainnya adalah duka dari Pulo Aceh. Pulau yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan ini justru kekurangan dermaga. Ini seharusnya tak luput dari perhatian pemerintah. Namun apa mau dibilang, berebut APBA lebih menggoda daripada mendengar jeritan rakyat. Begitulah, Tuan dan Nona.

Sumber

Kabar pilu selanjutnya adalah, di saat Bapak-bapak dewan terhormat sedang berebut "kue APBA" di parlemen, sodara kita di Blangkeujren rupanya masih ada yang belum merasakan listrik. Di sini, kita bersuka ria menikmati listrik, bermain internet dan sebagainya, tapi kita harus tahu bahwa di jaman semoderen ini masih ada sodara kita yang listrik saja tak punya. Seharusnya yang begini perlu diprioritaskan oleh pemerintah. Tapi ya gitu.. Mata pemerintah kita rada-rada rabum melihat yang seperti ini. Barangkali karena mereka keseringan makan uang tak baik. Semoga saudara kita di dua desa ini cepat merdeka dan merasakan listrik seperti kita.

Sumber

Berita terakhir yang saya pikir juga tak kalah sedihnya adalah nelayan di calang yang kesulitan mendapatkan es batang. Kita tahu bahwa nelayan sangat butuh pada benda dingin ini. Mereka perlu es dengan jumlah banyak untuk mengawetkan ikannya. Tanpa es, barangkali ikan hasil tangkapan mereka akan cepat lunglai dan tak laku dijual. Ujungnya mereka rugi. Ini pun harus diperhatikan oleh pemerintah.

Kadang saya berpikir, andai saja dari dulu pemerintah kita bijak mengelola uang tiap tahun, barangkali berita miris begini takkan kita temui. Semoga suatu saat kita bisa berubah ke arah lebih baik. Kalau kritik sudah tak mampu membuka mata hati mereka (pemimpin), maka doa adalah jalan terakhir. Segala doa-doa baik untuk Aceh tercinta. Aminn.

Regards

@samymubarraq