Beberapa Steemian mulai membuat postingan tentang sepinya lalulintas di Steemit beberapa hari terakhir. Mereka, sama seperti saya, sudah menyadari kesepian yang sedang melanda Steemit. Diakui atau tidak, Steemit memang sedang memasuki masa-masa transisi yang sepi, sunyi dan hampa.
Keadaan Steemit yang sepi ini persis seperti perasaan seorang laki-laki yang ditinggal pacarnya pas lagi sayang-sayangnya. Ketika suasana di Steemit baik-baik saja, semua terasa indah. Semua bersemangat. Meetup dimana-mana. Promo-steem digencarkan sekeras-kerasnya. Dsb.
Namun belakangan, ketika "kesehatan" mata uang virtual sedang lesu, semua berubah drastis. Tidak terdengar lagi acara meetup. Promo-steem pun terlihat kurang bergairah. Postingan sudah mulai sepi dan hanya steemian dengan keyakinan kuat, bahwa, suatu hari nanti semuanya akan kembali cerah yang bertahan.
Saya melakukan observasi kecil-kecilan terkait hal dilematis ini. Beberapa teman steemian saya wawancarai terkait kesepian di Steemit. Jawabannya beragam. Steemian yang memulai kiprah di Steemit akhir 2016 - awal 2017 rata-rata menjawab, bahwa, kesepian di Steemit adalah siklus wajar.
Maksudnya, kesepian inilah yang mengembalikan Steemit menjadi sesuatu yang manusiawi dan benar-benar berpengaruh dengan kesepian di dunia nyata. Maksudnya, Steemit akan sepi ketika warganet lesu dengan kondisi mata uang crypto yang melemah. Sebaliknya, Steemit akan kembali riuh ketika mata uang crypto berada di puncak. Meskipun absurd, itulah kenyataannya.
Adapun Steemian yang nimbrung di Steemit akhir 2017 hingga awal 2018 menjawabnya lebih tegas dan to the point. Bagi mereka, tak ada "pekerja" yang akan membuang-buang waktu dengan pekerjaan berat namun gajinya tak sesuai. Bagi mereka, membuat postingan di Steemit adalah pekerjaan berat. Ketika postingan di Steemit dibayar murah, mereka mogok.
Lebih dari itu, kesepian di Steemit menurut mereka adalah karena sebagian besar Steemian yang bergabung di Steemit lebih sibuk memerhatikan pergerakan grafik mata uang crypto. Akumulasinya adalah, mereka enggan membuat postingan. Saya kira inilah kewajaran yang sebenarnya. Bahwa, manusia memang punya banyak alasan untuk malas.
Pun demikian, manusia juga memiliki banyak pertimbangan yang melatarbelakangi keputusannya untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Saya sendiri punya alasan kuat hingga sudah beberapa hari tidak membuat postingan di Steemit. Alasan pertama karena kesibukan di dunia nyata. Alasan kedua adalah kesepian Lionel Messi sepeninggalan Cristiano Ronaldo ke Juventus. Alasan kedua tidak nyambung? Yaa.. Tapi itulah alasannya.. Salam literasi.. 😂
Regards
Padahal ngga ada yang tahu, di tengah kesepian malah muncul kegaduhan. Hahaha
Hahaha.. Asliiii.. 🤣