Masa kolonialisme Belanda di Nusantara selain menjadi dukacita bagi rakyat Indonesia juga membuat sedih para lelaki Belanda yang telah beristri. Jauh dari pelukan istri dan tak dapat memeluk istri sungguh menyiksa. Apalagi jika mengalaminya pada masa bulan madu. Kala itu, perantau dan pesinggah asal Belanda menghabiskan waktu berbulan-bulan (bahkan bertahun-tahun) berjauhan dengan istri; Kondisi yang mereka alami untuk berdagang, menjadi tentara atau pegawai pemerintah kolonial.
Saat itu, entah dari mana datangnya, muncullah benda yang dikenal secara luas dengan istilah Dutch Wife, secara harfiah berarti Istri Belanda. Wujudnya adalah benda yang saat ini kita kenal dengan sebutan bantal guling. Sebujur bantal guling memang mampu menyalurkan hasrat memeluk sesuatu saat tidur. Benda dengan fungsi serupa juga dikenal dalam budaya Jepang dengan sebutan dakimakura.
Tak cuma Belanda dan Jepang, benda berfungsi serupa dikenal dalam tradisi masyarakat Tagalog yang menyebutnya 'kawil', masyarakat China yang menamainya 'zhufurin' dan orang Korea memanggilnya 'jukbuin'. Bedanya, guling 'versi Asia' terbuat dari anyaman bambu atau rotan yang menyerupai bubu. Sebab itu, guling generasi pertama ini sempat dikenal dengan sebutan 'bamboo wife.
Para penj(el)ajah Eropa pada masa itu menemukan kebiasaan masyarakat di wilayah Asia Tenggara menggunakan bantal guling sebagai pelengkap tidur. Wujud guling yang 'peluk-able' juga klop dengan kebutuhan mereka menyalurkan memori-otot untuk memeluk sesuatu akibat terbiasa tidur dengan pasangan.
Tekstur tepian bilah bambu yang berpotensi menyayat kulit diganti dengan pelindung berbahan katun atau linen, untuk menghadirkan keamanan dan kenyamanan saat dipeluk dalam rengkuhan.
Ruang kosong dalam bantal menjaga sirkulasi udara, membuat pengguna tak terganggu dengan suhu tropis yang kerap menimbulkan rasa gerah.
Nah... perihal penamaan guling yang menggunakan kata Dutch Wife yang 'menyeret' keterlibatan Indonesia ratusan tahun silam tersebut memiliki tafsir alternatif. Mengapa nama Dutch Wife justru hadir dalam khazanah Bahasa Inggris?
Inggris dan Belanda terlibat dalam rangkaian perseteruan yang berlangsung sejak abad XVII dalam berebut koloni. Kedua Kerajaan tersebut adalah lawan-tanding yang perseteruannya layak disebut sebagai duel 'El Clasico' versi penj(el)ajah.
Sentimen anti-Belanda di kalangan orang Inggris turut mewarnai koleksi kosakata dalam berbahasa. Jika orang Indonesia bisa menemukan nama Pak Mujahir sebagai kata ganti jenis ikan karena keberhasilannya menangkar ikan laut menjadi ikan air-tawar, perseteruan Inggris dengan Belanda menjadikan kata Dutch (Belanda) sebagai pengganti segala yang berbau keburukan. Setidaknya, dalam bahasa tutur, orang Inggris menggunakan kata Dutch sebagai pengganti kata 'palsu' atau 'tipu". Contoh, Dutch Courage (keberanian Belanda - digunakan untuk menyebut keberanian palsu atau sok berani), Dutch Auction (lelang Belanda - digunakan untuk menjelaskan kecurangan metode pelelangan) dan... tentu saja Dutch wife (istri Belanda - yang dalam konteks ini berarti istri palsu).
Perkembangan peradaban manusia lantas menggeser makna dan wujud Dutch Wife, dari sekedar pelengkap tidur berupa guling menjadi pengganti istri atau fungsi seksualitas pasangan berupa alat yang digunakan untuk bermasturbasi (onlineslangdictionary). Wujudnyapun berubah menjadi sosok boneka perempuan berpose menantang, lengkap dengan tekstur kenyal dan desahan dengan frekwensi yang memprovokasi hasrat.
Jadi, apakah setelah membaca artikel ini engkau berencana meng-upgrade guling dengan versi kekinian?
- https://mothership.sg/2017/10/the-dutch-wife-is-a-pillow-with-regional-origins-but-it-has-evolved-into-a-sex-doll/
- https://mothership.sg/2017/10/the-dutch-wife-is-a-pillow-with-regional-origins-but-it-has-evolved-into-a-sex-doll/
- http://onlineslangdictionary.com/meaning-definition-of/dutch-wife
- https://goodnights.rest/about-pillows-bolsters-cushions/bamboo-wife/
Mantap bang @sangdiyus, tetapi paska Belanda cabut, mereka ada peninggalan yang masih ada sampai sekarang ditanah kita, Rumput Belanda dan Terong Belanda. ehehe (y)
Owwwmmmaaakkk... Ngeri ini... Kayak nya abg dapat Vee dari pemasaran guling versi desahan... Hahahhaa
Wow..luar biasa penggambaran sejarahnya bang, unik dan menarik. Unik karena keduanya adalah pen(ja)jah, menarik krn ternyata ada guling versi terbaru yang bisa men-desah. Semoga tidak menjadi buruan kami-kami jomblo masa kini. Wkwkwk
Pantesan waktu ngak ada istri, bantal guling kurang berfungsi bang @sangdiyus
Ayo segera upgrade.. Haha
Beranda pada masa jaman penjajahan masa lalu, menyimpan beragam makna dalam satu nama benda. He he heee
Wkwkwk. Mantap bng diyus
khahahhahahPeluk cangkul aja @sangdiyus, bersih tu semak semuanya