Sampai sekarang, tembang-tembang karya Pance F Pondaag yang dilantunkan Dian Piesesha atau Meriam Bellina membuat aku terkenang beberapa tikungan menuju Takengen dan beberapa pendakian Seulawah. Meski tak begitu suka dengan lagunya yang kerap bernuansa murung, tapi ingatanku menandai jarak dan lintasan dengan lirik dan larik lagu-lagu kegemaran para sopir bus antar kota dalam provinsi. Ini postingan yang sungguh membumi, Bro...
Benar, dalam kondisi itu kita memang tidak punya hak pilih, sedangkan memori tugasnya cuma merekam dan menyimpan saja. Jadilah dia sebagai kenangan!😀
Terimakasih atas apresiasinya, bang.😀