Sort:  

memang bukan mbak.
Menurut kepercayaan kami, nasi tersebut merupakan persembahan untuk Dewa yang kami puja. Jadi yang melewatinya adalah Pelinggih atau arca yang kami puja. Dahulu nasi tersebut di makan ketika sudah di lewati (mungkin orang lain akan merasa jijik, tapi itulah kebudayaan kami) sedangkan sekrang hal tersebut sudah jarang dialkukan, akan tetapi nasi tersebut yang kami percaya sudah mendapatkan berkah akan disebar di ladang atau sawah. Kembali karena kami percaya hal tersebut akan membawa berkah yang lebih kepada kami.

Oh begitu,jadi tambah pengetahuan saya, terima kasih penjelasannya bli @ekavieka

Oh iya Selamat Hari Raya Nyepi, maaf telat ucapinnya 🤝🙏😊