Surat "Benci" untuk Steemian

in #indonesia7 years ago

Gue selalu mengernyitkan dahi melihat sejumlah orang memposisikan Steemit sebagai pacar keduanya. Sungguh, gue gak habis pikir. Kok ya segitunya. Seolah-olah tanpa Steemit mereka gak hidup. Padahal Steemit gak terlalu istimewa juga. Biasa sajalah.

image

sumber foto: pxhere.com

Lo bilang dapat reward? Halo man, eling. Jangan terlalu bernafsu apalagi terlalu bermimpi deh. Ntar lo gak bisa balik ke dunia nyata baru nyahok. Jangan menghayal terlalu tinggi ntar lo jatoh. Kalau jatoh terlalu tinggi sakitnya ampun-ampunan. Mendingan lo cool aja.

Kalau mau nulis ya nulis aja. Kalau mau posting foto ya posting aja. Mau berkeasi apa pun silakan. Mari. Tapi jangan terlalu pasang target dapat ini, dapat itu. Dapat dolar gak mudah cing. Dulu gue pas kuliah di Ostrali sampai banting tulang kerja nyuci piring di restoran untuk dapat dolar negeri sono. Soalnya uang dari bokap gue pas-pasan. Nah hari gini lo mimpi dapat dolar sambil menghayal di warung kopi. Istikfar deh.

Gak ada rumusnya dapat duit banyak sambil ketawa-ketawa main gaple. Kalau lo mau dapat duit banyak ya lo mesti kerja lebih keras plus cerdas. Gak bisa cuma curhat di Steemit atau nulis hasil "kloning" dari internet lalu lo bakal kaya raya. Untung aja lo gak ketangkap chettah karena hasil kloningan itu pakai bahasa lo sendiri.

Kalau mau maju lo harus bikin sesuatu yang unik. Boleh-boleh aja karena lo cantik atau ganteng lalu lo banyak fans yang ngevote. Tapi itu sementara bro, sis. Itu hanya buih-buih. Kena angin buyar. Jika lo mau maju secara alamiah dan normal ya lo mesti cerdas dan berani berkeringat untuk belajar dan berusaha keras. Tanpa itu gombal semua.

image

Oke saja lo bilang si X sampai beli ini-itu dari reward Steemit. Tapi itu kapan dan berapa banyak yang begitu? Model atau contoh lo jangan cuma @levycore atau @aiqabrago. Mereka itu kurator Curie bos. Sekali mereka posting sedunia ngevote mereka. Nah lo siapa? Reputasi juga baru 48. Itu pun karena lo cantik sehingga banyak cowok bersteem power besar yang ngevote. Tambah lagi lo suka cari perhatian.

Cari perhatian salah? Gak salah sih. Cuma kalau terkesan "kelewatan" ya risih juga teman-teman lo yang melihatnya. Lo aja gak sadar. Sebagian cowok akan bilang cara dan sikap lo wajar aja kok. Ya iyalah. Cowok kan sukanya pada cewek cantik. Mereka pasti bilang "Alhamdulillah" didekatin lo. Apalagi lo sedikit berani, tambah seneng mereka. Tapi lo lupa sikap seperti itu bias gender. Yang tampil di depan cantik lo bukan karya lo. Yang divote itu kecantikan lo bukan tulisan lo. Makanya gua bilang fondasi karya lo rapuh. Paham kan?

Gue juga perhatiin sebagian cowok yang suka komentar rada-rada menjilat di akun-akun besar. Menurut gue ini juga musuh Steemit. Steemit tidak akan berkembang kalau kreator kontennya mengandalkan cari muka, bukan karya. Memang ada pembenaran; apa yang lo lakukan bagian dari memperkuat jejaring dan berkomunitas. Mungkin benar. Tapi gue sendiri risih bila melihat ada orang kelewat "carmuk". Biasa aja lah. Komentarlah dengan membaca dan menanggapi isi tulisannya, bukan sekedar puja-puji.

image

Intinya gue sih cuma pengen bilang -- tiba-tiba gue jadi ingat film Dilan haha -- berateemit itu berat. Jangan mimpi jadi kaya. Kalau lo mau nulis ya nulis aja dengan baik. Lo nikmati aja. Kayak lo nulis status atau posting foto di Facebook atau IG, gak perlu bermimpi terlalu indah. Gak perlu bela-belain pula. Santai aja. Anggap saja Steemit seperti main games.

Dah gitu aja.

SSP.

Sort:  

setuju dan setuju banget. yang penting bisa ngeluarin uneg2 di blog dan belajar, dapat kawan baru juga curi ilmu dari tulisan mereka
eh, jadi ngacapluk kamana mana.

Bener bang. Idup mesti dibikin rileks. Boleh menghayal tapi tetep kudu nginjak aspal. Abusyik Lon peugah: bek haba luwa nanggroe taloe pinggang ngom. Nyan ban beh bang.

betoi nyan. tajak u be lot tapak droe teuh mantong

Loe benar. Yang perlu kita kuatkan pondasinya, jangan modal tampang doang, ntar malah jual wajah, bukan konten. Aku sih lebih memposisikan steemit ini sebagai patner untuk mengasah kretivitas menulisku, bukan mendewakannya sebagi cinta sejatiku. Karena cintaku ke orang, bukan ke steemit. Hehehe.

Aku suka gaya loe nulis.

Gue sepakat. Fondasi it's first. Don't imagine about alien. Stay cool. Loe harus ngurus idup lo dengan cara yang biasa loe lakukan. Jangan sampe gegara Stm konsentrasi loe buyar. TQ ya pren