You are viewing a single comment's thread from:

RE: Kurator Konten dan Keadilan

in #indonesia7 years ago
  1. Apakah di steemit ini ada seseorang yang memahami betul sebuah konten sehingga dia layak disebut seorang kurator konten? berikan penjelasan menurut pandangan anda.
  2. Selama anda bermain steemit, apakah ada keadilan di steemit ini? Tafsirkan dengan baik, ingat jangankan di steemit di dunia nyata saja keadilan sulit ditemukan sekarang ini.

Jawaban pertama. Kemungkinan besar ada. Kenapa...? Sebab berkaca dari pengguna steemit itu sendiri,wikipedia menyebutkan pengguna steemit pada bulan Mei 2017 mencapai 170.000 jiwa, jika robot dihitung kita bikinlah setengah darinya, yakni sekitar 80.000 jiwa lebih, itu baru pada tahun 2017. Hari ini 24 April 2018. Artinya bulan mei kedepan sudah satu tahun berlalu. Dapat kita sadari dan pahami bersama bahwa hampir setiap hari ada saja pengguna steemit yang bertambah. Dari hal tersebut saya beranggapan bahwa kemungkinan besar sangatlah memungkinkan kalau seseorang yang paham tentang sebuah konten itu ada di dalam Platform Steemit ini.

Jawaban Kedua: Tidak Ada.
Kenapa...? Yang saya pahami keadilan itu adalah sesuatu hal yang bersifat relatif, jika memang relatif, maka ia nya tidak bersifat kekal. Artinya adalah pada kenyataan nya yang kekal itu adalah wujud yang sudah pasti ada, sedangkan baharu sudah pasti sebelumnya tiada dan tetap tiada.

Sebagai contoh. Seorang keluarga bahagia, memiliki dua orang anak yang duduk dibangku SD dan SMP. Setiap hari kedua orang tua anak tersebut memberi jajan perharinya Rp 10.000 per orang dan diberikan dengan bagian sama rata. Baik anaknya yang duduk di SD dan juga SMP keduanya Rp 5000-,.

Dari contoh diatas dapat kita pikirkan secara nalar, bahwa hal tersebut terlihat adil, namun pada kenyataan jika ditanya kepada anak yang duduk di bangku SMP tersebut baginya hal tersebut tentu tidak adil. Sebab ia seudah SMP dan merasa memiliki banyak keperluan untuk uang tersebut.

Juga seandainya uang tersebut tidak dibagi dengan sama seorang anak yang duduk dibangku SD tidak akan merasakan keadilan. Sebab mereka sama-sama anak dari kedua orang tua tersebut.

Demikian jawaban singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Jika ada sahabat steemian yang kurang setuju mari kita diskusi.

#Janganlupabahagia