Siang itu tepatnya pukul 11.30 Wib, matahari sangat mendukung diajak kompromi. Cahayanya terang namun tidak membakar. Hari itu adalah hari rabu tanggal 27 januari 2016. Pantai Lhok Mee menjadi pilihan kami untuk melakukan travelling tugas final jurnalistik. Pantai berpasir putih itu terletak di Desa Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar.
Suasana Pantai Pasir Putih
Diawal melakukan perjalanan menuju pantai Lhok Mee setelah berjalan beberapa kilo meter lebih tepatnya di Desa Neuhen, kami berhenti sejenak untuk mengisi bensin di SPBU dan langsung melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan. Tidak jauh dari SPBU kami berhenti untuk menunggu teman-teman satu unit berkumpul semua untuk melakukan perjalanan saling beriringan satu sama lainnya.
Di perjalanan Krueng Raya terdengar sayup-sayup di telinga suara adzan yang sangat merdu untuk memanggil kaum muslimin menghadap Sang Pencipta. Namun jarak ke tempat tujuan tidak jauh lagi, maka kami tetap melanjutkan perjalanan dan meniatkan shalat dzuhur di Pantai Lhok Mee.
Sampailah kami di gerbang masuk pantai Lhok Mee. Untuk masuk ke pantai Lhok Mee membutuhkan biaya Rp.5.000, per sepeda motor. Ketua unit mengutip biaya untuk masuk ke pantai Lhok Mee dari kami per masing-masing sepeda motor. Langsung saja tanpa berlama-lama masuk ke lokasi pantai Lhok Mee. Sesampai di tempat tujuan kami memilih tempat yang tidak berjauhan dengan warung untuk bisa menyewa tempat dan meletakkan barang-barang.
Makan bareng sebelum liputan hehee
Bapak Jufrizal membagi dua kelompok setelah makan siang, satu unit berjumlah 40 mahasiswa, satu kelompok beranggotakan 20 mahasiswa yang kelompok pertama dibimbing oleh Bapak Jufrizal dan kelompok kedua dibimbing oleh bang Makmur Dimila, saya termasuk kedalam anggota kelompok dua yang dibimbing oleh bang Makmur Dimila. Saya mendapatkan banyak pelajaran baru ketika bang Makmur memberikan pengarahan tentang artikel perjalan.
Pohon dalam air luar biasa yaa
Yang tidak kalah menariknya bang Makmur juga mengenalkan salah seorang narasumber yang berasal dari thailand untuk kami wawancarai mengenai beliau pada hari itu. Bang Makmur memulai memberi arahan tentang cara atau tekhnik menulis artikel wisata dan catatan perjalanan. Setelah bang makmur selesai memberikan materi-materi kepada kami, bang makmur mempersilahkan pemuda thailand itu memperkenalkan dirinya. “Saya ilyas cheaha”, saya mahasiswa Ilmu Politik Prince of Songkla University, Pattani, Thailand Selatan. Saya salah satu mahasiswa berprestasi berusia 22 tahun “ucap ilyas”. “tanya salah satu teman ku” apa yang abang lakukan di indonesia?” “jawab ilyas!!! Saya magang di satu LSM dan meneliti resolusi konflik Aceh proses perdamaian RI-GAM.
Usai bang ilyas menceritakan seluk-beluk pribadinya beliau, kami segera di persilahkan oleh bang makmur menikmati indahnya suasana alam pantai Lhok Mee dan di beri waktu 30 menit untuk menikmati suasana sekitaran pantai. Dan bang makmur pun memberi saran agar kalian dapat menngunakan panca indera kalian. Dengarkan suara apa saja dan apa yang kalian lihat di sekitar kalian !!! Saya dan teman satu kelompok pun mulai bergerak menelusuri lokasi-lokasi yang strategis. Dan mengambil sebuah foto di akar-akar pohon di dalam air.
Ini saya cuy hahaa mengabadikan sebuah foto di akar pepohonan
30 menit pun berjalan dengan sangat cepat tidak terasa bapak jufrizal menyuruh kami untuk kembali berkumpul ke tempat peristirahatan. Pak jufrizal mengajak kami berjalan di sekitaran tepi pantai agak jauh dari tempat peristirahatan.
Setelah liputan, pak jufrizal membuat permainan sedikit terdengar asing bagi saya permainan ini, “saya tidak tau jelas apa nama permainannya dan mungkin pun saya baru dengar hahaa”, ungkap saya dalam hati. Ketika permainan berlangsung saya hanya terduduk manis. Tidak lama kemudian sebab karena saya orangnya gampang bosan jadi saya menyelonjorkan badan di tepi pantai sambil mengigit-gigit sehelai daun.
Hari pun berlalu dengan cepat menandakan sudah petang permainan pun selesai, kami foto bersama dan mengakhiri acara.
Ketika kami mau beranjak untuk pulang, tiba-tiba kunci motor salah seorang teman kami (Rahmalia uelza) hilang, dia merasa hilangnya di tempat waktu mengikuti permainan tadi. Saya, rahmat firdaus dan rahamalia uelza kembali ke lokasi tadi, setelah 10 menit mencari dan kelihatan lelah gelisah kami kembali ke tempat peristirahatan dan ternyata kunci motornya ada di dalam tasnya sendiri. Terkadang disitu saya merasa kesel banget hahaa. Akhirnya pun kami pulang bersama-sama.
Setengah perjalanan pulang tepatnya masih di daerah lamreh di atas bukit yang sangat indah saya tidak mau ketinggalan mengabadikan foto yang satu ini.
Terlihat pabrik semen padang dari atas bukit cuy
Inilah akhir cerita saya mana ceritamu 😂