Untuk Perempuanku di Penghujung Malam
Sayang, maafkan daku yang tak bisa menemanimu melewati sang malam. Bukan karena aku tak cinta, bukan pula aku tak sayang denganmu. Tapi semua ini ku lakukan demi kita, dan demi anak-anak kita.
Aku tak mau peduli dinginnya malam yang menerkam, dan godaan malam yang menghujam. Karena yang terpenting bagiku esok hari dapur kita tetap mengepulkan asap walau hanya menggoreng sebutir telur.

Ilustrasi, Sumber Gambar
Saat pesan ini ku tulis, belum ada satu pun yang mau menggunakan jasaku. Mereka lebih memilih dijemput keluarganya. Ya bisa saja Allah belum berkehendak itu rezeki kita.
Semoga pesan ini membangunkanmu dari istirahat malam untuk mendoakanku setelah kamu tunaikan shalat shubuhmu. Doakan agar aku bisa membawa pulang sesuap nasi untukmu dan anak-anak kita.
Terminal Harapan, 05.30 WIB
Upvoted ☝ Have a great day!
sangat menyentuh sekali