Cakil Iseng: Cesar Itu Bikin Mati Gaya

in #indonesia7 years ago

oilpixel.com


Eh, begitu kepalanya sudah sampai ke Miyabi, tiba-tiba saja suara berat bareng dengan gedoran pintu membuat Alang terhempas ke dunia nyata yang pahit.


Alang baru sadar, ternyata yang namanya operasi cesar itu menyakitkan. Bukan hanya buat bini-nya, tapi juga buat si perkutut juga. Apalagi dia menganut paham bini cukup satu, kalau sampe dua bisa-bisa rontok gigi di embat mertua. Nasib menantu pas-pasan masih numpang di rumah mertua. Eh, kok curhat...

Ia hampir setiap malam terpaksa menahan ludah.Pesan dokter, “Pak Alang jangan grasa-grusu setelah habis nifas ibu, jadi tunggu sampe 6 bulan. Baruuu... bisa maen-maen sama ibu”.

“Kalo maen diluar sarang boleh dok?”, Ia masih berharap. Bisa kram kepala nunggu 6 bulan. Eeeh... Dokternya malah melotot, “Tidak bolehhhh..”.

Akhirnya, saban malam dengan perasaan iri dan gemas ia hanya sanggup melotot melihat botol ‘dodot’ kesayangannya di sedot adik bayi. “Kalau bukan anak, dah gue gibal lue...”

Mau ikut jajan seperti saran Ma’e malah takut keciduk polisi Syariat. Mau puasa, emang ada puasa malem-malem? Bisa-bisa dituduh kaphe sama wak Dullah, guru ngajinya yang sekarang getol mutar yutub Kyai Habib.
Akhirnya, solusinya sekali-kali ia memanfaatkan layanan self servis. Pertama canggung dan bingung juga. Mau buat di kamar, malu sama bini. Akhirnya dipilih kamar mandi.

Eh, begitu kepalanya sudah sampai ke Miyabi, tiba-tiba saja suara berat bareng dengan gedoran pintu membuat Alang terhempas ke dunia nyata yang pahit.

“Alang... Ngapain kau di dalam? Cepat gantian... Ayah mau ciret ni...,” Di ikuti suara pukulan ke pintu kayu yang telah ringkih.

Efeknya, Miyabi buru-buru pulang ke Jepang, Alang langsung tegang badan. Perkututnya hilang bersama Miyabi, tak lagi kelihatan.

Singkat kata, Alang menjadi trauma. Kepala atas bawah selalu tergoda melihat kates biniknya. Gemezzz...
Akhir cerita, lewatlah masa enam bulan beberapa hari. Kebetulan rumah sedang sepi. Ayah mertua sudah pergi dari pagi. Dan ibu mertua juga dapat piket pagi. Sedangkan dedek bayi sudah bobok dalam buaian mimpi.
“Bu yok... Dah lama ga besarung...”, ajak Alang mesum. Si bini mengangguk juga kepengen. Tanpa basa basi Alang langsung menerkam... Dan “Breeet...” suara didalam sarang.

“Adek kok perawan lagi?”, ia terkejut melihat darah yang berhambur. Panik. Langsung ia bawa sang istri ke puskesmas.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. “Alang, kamu tiga bulan tidur di rumah mamakmu. Jangan macem-macem dulu... Jahitan cesarnya robek. Jadi istrimu ngga bisa sebelum benar-benar sembuh...”, perintah ibu mertua-nya setelah puas merepet sambil menjahit luka robek di sarang istrinya.

Alang hanya mampu pasrah, karena ibu istrinya Bidan Senior di puskesmas kampungnya... Apa mau dikata... Puasa 3 bulan lagi, sambil menatap anaknya di gendongan yang tersenyum licik.