Tokoh adat
Drs. H. Ibnu Hajar laut Tawar
Salah satu tradisi yang hampir terlupakan dari kalangan masyarakat Gayo, Nematan Reje Uluni Rintah begitu kata-kata yang disebutkan oleh seorang tokoh adat yang berada di dedalu Aceh tengah. Tradisi mengangkat pemimpin yang di berikan tanda jabatan sebagai pemimpin, yang akan memerintah di daerah Gayo ini telah hampir tidak terjadi dan dilakukan dari semenjak kemerdekaan Indonesia.
Bapak Drs. H. Ibnu Hajar laut tawar bersama dengan Bapak AR Hakim Aman Pinan sepakat untuk membuat naskah tata cara bagaimana mengangkat pemimpin berlandaskan adat istiadat Gayo guna tradisi ini yang telah hilang semenjak kemerdekaan bisa dilakukan, Terlepas dari pengangkatan pemimpin secara kebangsaan.
Tepat pada tanggal 12 Juli 2012 berlangsungnya pertama kali acara tradisi yang hampir terlupakan ini di kabupaten Bener Meriah.
(Osop nge berperah - penitir Drs. H. Ibnu Hajar Laut Tawar- dedalu 14 Juli 2012).
Nik ni reje yang sering di dengar masyarakat Gayo ternyata memiliki sejarah panjang yang hampir terlupakan dari rakyat Gayo, salah satu ciri disaat pelantikan atau pengangkatan pemimpin di Gayo dengan di berikan alat tanda jabatan yaitu Bawar sejenis pisau, yang penggunaannya tidak bisa digunakan sembarangan dan yang dapat memiliki Bawar tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Drs. H. Ibnu Hajar Laut tawar adalah seorang raja pada zaman dahulu atau sekarang adalah pemimpin seperti Bupati.
Semoga dengan adanya generasi-generasi yang peduli akan tradisi semua tradisi yang ada di Indonesia tidak akan hilang dan punah, selalu terjaga dan menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah tersebut.
Sangat menarik tulisan dengan narsum yg valid. Bravo
Terimakasih bg ruhdi