Until now not many people who know about the figure who donate gold at the top of the monument.
The figure of gold contributor to the top of Monas is Teuku Markam.
Teuku Markam was born in 1925 in Seuneudon, Alue Capli, Panton Labu, North Aceh.
from 38 kilograms of gold, Teuku Markam donated gold weighing 28 kilograms of gold.
Teuku Markam is a wealthy businessman.
He owns a company called PT Karkam.
When young, Teuku Markam entered the military world.
teuku Markam later joined the Indonesian People's Army (TRI), and had followed the battle in Tembung, North Sumatra.
Nevertheless, Teuku Markam once felt languishing in Prison.
Teuku Markam was in jail for his business competition with Teuku Hamzah around 1957.
At that time, Teuku Hamzah became Commander of Kodam Iskandar Muda.
However, in 1958 Teuku Markam just got out of jail.
After free from prison, Teuku Markam re-wrestle the business world.
he developed much of his business in the shipbuilding sector.
Teuku Markam became a very successful businessman at the time.
Therefore, he is committed to helping President Soekarno eradicate illiteracy, and liberating West Irian.
in addition to helping in both cases, he is also committed to helping Soekarno build Monas, and donated 28 kilograms of gold.
Nahas, the fate of Teuku Markam is not always lucky.
Because, he had to go back in jail.
during the New Order era, Teuku Markam was accused of being PKI, and corrupt.
Thus, in 1966, Teuku Markam was thrown into prison without trial.
Only in 1974 Teuku Markam was released by the government.
however, all of its assets and assets have been confiscated by the New Order government.
Teuku Markam died of age due to complications of his illness in 1985.
Sampai saat ini tidak banyak orang yang mengetahui tentang sosok yang menyumbangkan emas yang berada di puncak Monas.
Sosok penyumbang emas untuk puncak Monas adalah Teuku Markam.
Teuku Markam lahir pada tahun 1925 di Seuneudon, Alue Capli, Panton Labu, Aceh Utara.
Dari 38 kilogram emas, Teuku Markam menyumbangkan emas seberat 28 kilogram emas.
Teuku Markam merupakan seorang pengusaha kaya.
Dia memiliki perusahaan bernama PT Karkam.
Saat muda, Teuku Markam memasuki dunia militer.
Tepatnya, melalui pendidikan wajib militer di Koeta Radja atau sekarang yang lebih dikenal dengan Banda Aceh.
Dia menamatkan pendidikannya dengan pangkat Letnan Satu.
Teuku Markam kemudian bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI), serta pernah mengikuti pertempuran di Tembung, Sumatera Utara.
Meski demikian, Teuku Markam pernah merasakan mendekam di Penjara.
Teuku Markam berada di penjara karena persaingan bisnisnya dengan Teuku Hamzah sekitar tahun 1957.
Saat itu, Teuku Hamzah menjadi Panglima Kodam Iskandar Muda.
Namun, pada tahun 1958 Teuku Markam baru keluar dari penjara.
Usai bebas dari penjara, Teuku Markam kembali menggeluti dunia bisnis.
Dia banyak mengembangkan bisnisnya pada sektor pembuatan kapal.
Teuku Markam pun menjadi pengusaha yang sangat sukses saat itu.
Oleh karena itu, dia berkomitmen untuk membantu Presiden Soekarno memberantas buta huruf, dan membebaskan Irian Barat.
Selain membantu dalam kedua hal itu, dia juga berkomitmen membantu Soekarno membangun Monas, dan menyumbangkan emas seberat 28 kilogram.
Nahas, nasib Teuku Markam tak selalu mujur.
Sebab, dia harus kembali mendekam di penjara.
Pada era pemerintahan Orde Baru, Teuku Markam dituding sebagai PKI, dan koruptor.
Sehingga, pada tahun 1966, Teuku Markam pun dijebloskan ke penjara tanpa adanya proses pengadilan.
Baru pada tahun 1974 Teuku Markam dibebaskan oleh pemerintah.
Meski demikian, seluruh aset perusahaan dan kekayaannya telah disita oleh pemerintah Orde Baru.
Teuku Markam tutup usia akibat komplikasi penyakitnya pada tahun 1985.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://kompasqq.wordpress.com/2017/06/10/berita-hari-ini-inilah-sosok-orang-yang-menyumbang-emas-di-puncak-monas/