Dear Steemians,
Sepakbola merupakan hobiku sejak kecil. Bahkan, sepakbola telah mendominasi kegiatan dalam kehidupanku. Hal ini tak lepas dari orang tuaku yang juga memiliki hobi yang sama denganku. Semenjak dari bangku sekolah dasar, orang tuaku sudah mengenalkanku tentang sepakbola, baik sepakbola dalam negeri maupun sepakbola luar negeri. Oleh sebab itu, hingga saat ini hari-hariku tak lepas dari yang namanya sepakbola.
Dalam hal bermain sepakbola, aku selalu menjadi andalan di daerah mana pun aku bermain dan atas nama tim apa pun yang merekrutku menjadi salah satu pemainnya. Selain menjadi seorang kiper, posisi apapun dalam hal bermain sepakbola bisa aku perankan dengan baik. Namun sayang, aku tak pernah menjadi pemain sepakbola profesional karena keterbatasan keluargaku.
.....
Inilah kisahku di tahun 2003, saat masih menunggu hasil tes Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Universitas Syiah Kuala, kampus kebanggaan masyarakat Aceh. Aku harus menunggu 1 bulan lamanya untuk mengetahui hasil tes tersebut. Maka, untuk mengisi kekosongan kegiatanku sehari-hari, aku membantu Abang Angkatku bekerja menjadi buruh bangunan di Kota Sabang. Kala itu, aku dan Abang Angkatku membangun gerbang Mesjid Agung Sabang yang rancangannya seperti Mesjid Taman Mini di Jakarta.
.....
Dua minggu lamanya aku berada di Kota Sabang bergelut dengan batu bata, pasir dan semen. Hingga suatu malam, Bapakku menghubungiku melalui telpon genggam Abang Angkatku. Bapakku mengatakan bahwa tim sepakbola Asrama Gabungan sedang mencari tambahan pemain untuk sebuah turnamen. Dalam hatiku, apa hubungannya denganku, bermain sepakbola bersama tim mereka saja aku belum pernah. Bapakku memang sangat mengenalku, tanpa aku bertanya yang mengganjal di hatiku, Bapakku menjelaskan tim Asrama Gabungan membutuhkan pemain kelahiran tahun 1985.
.....
Akhirnya, aku pun kembali ke Kota Banda Aceh demi mengikuti turnamen sepakbola tersebut. Keesokan harinya, aku menyerahkan segala dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran pemain. Saat bertemu dengan pelatih dan asisten pelatih tim, mereka bertanya tentang posisi apa yang menjadi keahlianku. Aku pun mengatakan bahwa aku sangat menyukai posisi gelandang dan penyerang. Tetapi, jika boleh memilih aku lebih suka menjadi penyerang. Pelatih mengatakan, baiklah besok kita akan coba langsung saat bertanding. Aku terkejut, tanpa latihan bersama tim, besok diharuskan bermain dalam turnamen tersebut. Ah, lihat saja besok sore, apa yang bisa aku lakukan di lapangan (gumamku dalam hati).
.....
Sore itu, aku pun berkumpul bersama para pemain lainnya untuk melakukan briefing sebelum bertanding. Pelatih mengatakan, aku dan lainnya akan pergi ke lapangan turnamen menggunakan kendaraan milik TNI Angkatan Darat yaitu truk TNI. Tetapi, jika timku kalah maka, aku dan tim pulang dengan berjalan kaki. Sebuah pesan yang memacu semangat sekaligus kekhawatiran jika timku kalah harus pulang berjalan kaki dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.
.....
Pemain bola rupanya! Pasti keren dan banyak pengalamannya dong!
Kalau pengalaman dalam hal bermain sepakbola sudah pasti banyak.🤗
This post recieved an upvote from minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowpond on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond
just ah perfect click!
Thanks🤗
Follback
This post recieved an upvote from minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowpond on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond
Pemain bola ya bang..? saya juga suka main bola, tapi sering kali nendang tanah, yang anehnya bang, bola sudah sekuat tenaga saya sepak..! tapi bolanya gak mau kencang..
Perlu latihan lebih banyak lagi. Jika dilatih terus pasti bisa bermain dengan baik.🤗
Cerita yang apik dan penuh inspirasi buat anak muda jaman sekarang, mantap
Kita sebagai generasi yang lebih tua harus selalu memotivasi. Bercerita tentang pengalaman merupakan salah satu cara untuk memotivasi anak-anak muda.🤗