Bismillahirohmannirrohim
Salam sehat dan bahagia teman stemenian.
Hari Maulid nabi agung Muhammad SAW kali ini memberi warna yang berbeda. Ada perhelatan yang membahagiakan, bagi wali santri dan khususnya sang putra. Bertempat di grha Sarina Vidi Yogyakarta.
Rasulullah nabi akhir zaman hanya meninggalkan dua hal sebagai penyelamat di yaumul akhir, yaitu ummat yang berpegang pada Al Quran dan Al Hadist.
Subhanallah, hidup menjadi indah dan mudah dengan Al Quran.
Karena semua beban permasalahan dalam hidup akan terurai dan terjawab bila kembali pada Al Quran. Ini adalah sebuah keyakinan yang tidak bisa didapatkan secara instan. Butuh proses agar pengkristalan benar-benar melekat, menancap kuat ibarat akar pohon.
Sebuah lembaga yang mengajarkan Al Quran di Yogyakarta dengan menggunakan metode UMMI Al Mahdy, memberikan sentuhan yang menyenangkan belajar Al Quran. Cikal bakal lembaga dari Surabaya ini bergerak pesat setelah melaksanakan Imtihan dan Khataman pertama tahun 2016.
Subhanallah, saya hanya bisa bertasbih ketika melihat para santri melakukan uji publik dengan materi-materi yang cukup sulit. Kefasihan, tajwid, sekaligus menguraikannya, menghafal sebagian surat-surat dari juz 30, qorib, bacaan shalat, tatacara wudlu dan doa sehari-hari. Para santri bisa menjawab dengan tingkat kelancaran yang tinggi dan benar semua. Rasanya merinding setiap ada santri menjawab pertanyaan dari tamu undangan.
Pada tahun selanjutnya UMMI mempunyai 200 lebih santri yang berbeda tingkatan umurnya. Hembusan angin yang menyejukkan bila mengantar anak pergi belajar dan sejenak mendengarkan murojaah santri diawal mengaji.
Bendera UMMI mulai diperhitungkan, ketika dua orang santrinya, yang saat itu masih duduk di TK B berhasil masuk final dan menang pada acara PASI, Porseni Anak Saleh Indonesia dan mewakili Propinsi Yogyakarta.
Menurut wali santri mas Dyas (santri yang menang), semula panitia meragukan metode UMMI dpakai untuk maju tingkat nasional. Tetapi sang bunda bersikukuh bahwa putranya sudah nyaman dan bisa membaca dengan benar menggunakan metode UMMI.
Alhamdulillah, mad Dyas dan mbak Ralti, kedua bocah saleh ini terbang ke Banjarmasin dengan membawa piala kemenangan juara 1 dan 2. Kebahagian milik semua yang menggawangi UMMI Al Mahdy. Anak-anak yang dididik mencintai Al Quran dan kelak akan dicintai Al Quran.
Tanpa mengurangi rasa syukur UMMI semakin merebut hati beberapa sekolah umum dan sekolah islam. Guru Al Quran dengan bersertifikasi, sebagai syarat mutlak seorang pengajar Al Quran terus gencar dilaksanakan. Perjuangan para trainer UMMI luar biasa. Membina tanpa lelah setiap saat dengan satu tujuan untuk cinta Al Quran sejak awal.
Inipun belum usaha maksimal, begitu yang disampaikan Kyai Haji Masruri, selaku pendiri UMMI. Kenyataan di Indonesia berdasar data statistik anak usia SD/MI berjumlah 30 juta. Sedang yang sudah belajar Al Quran baru 250 ribu anak. Ini artinya baru 1 persen yang tertanggani. Masya Allah, masih banyak calon pemimpin bangsa yang belum tersentuh Al Quran. Bagi para ustad dan guru Al Quran, ini adalah sebuah pekerjaan rumah kelas atas.
Pemimpin yang berakhlaq Al Quran akan berjalan dengan rasa takut pada Allah, menjadi pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab.
Orang yang berjalan dengan Al Quran adalah orang yang beruntung, mendapat amal saleh dan kemanfaatan.
UMMI pun tak kenal kata menyerah dalam rangka muwujudkan cita-cita mencetak generasi cinta AL Quran. Atas izin Allah, dalam setiap acara Imtihan dan Khataman selalu ada aliran rezeki yang datang dari berbagai pihak. Ada seorang hamba Allah yang menyedekahkan nominal uangnya senilai 20 juta. Bagi panitia nilai itu sangatlah besar. Alhamdulillah, Allah memberi kemudahan, si pemberi dana berarti bukan orang yang tidak berilmu, beliau paham bahwa semua yang dia sedekahkan pada hakikatnya akan kembali kepadanya kelak. Allahu Akbar!
Imtiham dan Khataman tanggal 20 November 2018, dihadiri petinggi kabupaten Sleman, ustad kyai, tamu undangan dari beberapa kota. Diantaranya dari Kalimantan. Seorang motivator kondang Berry Al Makki menambah semangat peserta dan undangan juga. Tausiah beliau tentang cinta Al Quran sangat mendalam. Anak-anak saleh ini akan mengangkat derajat orang tuanya kelak di surga. Aamiin.
Selalu mengucap syukur akan nikmat ini. Pada acara Imtihan dan Khataman ketiga ini, Allah memberikan hadiah yang cukup menggetarkan hati setiap wali santri. Putri kami yang ke lima mendapat barokah sebagai penghafal juz 30 terbaik dan pencapaian nilai terbaik untuk kelas Turjuman A. Kelas lanjutan dari kelas Tartil tahun kemarin. Dengan materi hafalan juz 30, imlak (menulis dekte tulisan arab), menghafal dan mengartikan surat berikut inti sarinya, menghafal dan mengartikan doa sehari -hari.
Alhamdulilllah, penghargaan itu bukanlah untuk bergaya, berbangga diri. Tetapi ada nilai tanggung jawab besar sebagai orang tua. Minimal menyemangati untuk terus belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak sombong. Karena semua kepandaian adalah kuasa Allah SWT.
Selamat ya nak! Hadiah yang indah untuk ibu dan keluarga. Karena kekuatan Al Quran akan menyelamatkan kita di akherat kelak. Terima kasih kepada ustad dan ustadzah yang telah dengan lahir batin mendidik santri-santrinya. Berkah untuk QTC UMMI Al Mahdi!
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya ( HR. Bukhori Muslim).
Kalasan, 21 November 2018.
Keterangan foto dokumen pribadi.
Congratulations @wahyulestari08! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
Oke ..done
Posted using Partiko Android
Allohummarhamna bil Qur
an waj
alhu lana Imaman wa hudan warohmah..............Pemimpin yang berakhlaq Al Quran akan berjalan dengan rasa takut pada Allah, menjadi pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab.Aamiin demikianlah doanya...terima kasih sudah mampir dan semangatnya.😊
Posted using Partiko Android