Tertiblah Berbahasa Indonesia! (23)

in #indonesia7 years ago (edited)

Tentang Kata "Yang", Bolehkah Ditulis di Awal Kalimat?

Dear steemians.

Kali ini saya bahas tentang kata yang atas dasar pertanyaan seorang dosen eksakta di Universitas Syiah Kuala kepada saya pada Sabtu [16/6 10:14] melalui WA: Pak Yarmen, ada yang mengganjal nih. Kalau tidak salah dalam salah satu postingan tentang tertiblah berbahasa Pak Yarmen ada menulis awal kalimat dimulai dengan kata "Yang". Sementara ini, kami ketika memeriksa skripsi, mahasiswa kami larang menggunakan kata penghubung di awal kalimat. Bagaimana sebenarnya? Mohon pencerahannya. Tksh 🙏

IMG-20180616-WA0008.jpg

Berikut jawaban saya kepada dosen yang mantan aktivis kampus ini [16/6 13:34]:
Pertama, kata yang itu bukanlah kata penghubung sebagaimana halnya dan, dengan, atau, serta, maupun melainkan. Jadi, karena ia bukan kata penghubung maka tak berlaku baginya aturan tak boleh digunakan di awal kalimat.

Kedua, berdasarkan pembagian kelas kata di KBBI, yang justru digolongkan ke dalam partikel.

IMG-20180619-WA0004.jpg

Ketiga, dalam kedudukannya sebagai partikel,
yang merupakan kata yang berfungsi:
a) menyatakan bahwa kata atau kalimat yang berikutnya diutamakan atau dibedakan dari yang lain. Contoh:

  1. Wildan itu dosen yang baik.
  2. Eti gadis yang rajin dan jujur.
  3. Yovan murid yang paling jangkung di kelasnya.

b) menyatakan bahwa bagian kalimat berikutnya menjelaskan kata yang di depannya. Contoh:

  1. Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Amir memberi makanan kepada seorang gelandangan yang sedang berteduh di teras rumahnya.
  3. Di Aceh, Serambi Indonesialah surat kabar yang paling panjang umurnya.
  4. Sungguh sebuah tulisan yang dianya sangat mencerahkan.

c) sebagai partikel, tapi hanya digunakan dalam ragam cakap. Dalam konteks ini yang diartikan atau diposisikan sebagai bahwa. Misalnya:

  1. Kanda pun percaya yang Adinda sayang juga pada Kakanda.
  2. Beta pun yakin yang pejuang selalu memikirkan keutuhan dan masa depan bangsanya.

Keempat, dalam khazanah klasik, yang bisa bermakna adapun atau akan halnya. Contohnya pada kalimat:

  1. Yang hamba ini pun diperanakkan di Kelantan juga.
  2. Yang orator berikutnya bukan sembarang orang, ia lulusan Harvard University.

Kelima, yang berkedudukan sebagai pronomina. Dalam konteks ini kata yang dipakai sebagai kata ganti orang atau benda. Contohnya, aku, engkau, dia.
Dalam kedudukannya sebagai pronomina, yang juga dipakai sebagai pembeda. Misalnya, 1. Yang kurus dan yang gemuk. 2. Yang tinggi dan yang rendah. 3. Yang tebal dan yang tipis.

Nah, dalam kedudukan seperti inilah kata yang bisa ditulis atau diucapkan di awal kalimat. Misalnya, Yang Dipertuan Agung, Yang Amat Berbahagia, Yang Terhormat atau Yang saya hormati.

Judul film Yang Muda yang Bercinta atau frasa Rhoma Irama yang paling terkenal, yakni "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin" itu pun dapat dibenarkan secara semantik karena fungsi yang di situ sebagai pronomina.

Keenam, yang juga bisa digunakan sebagai kata tanya untuk menanyakan pilihan. Contoh: 1. Yang mana kamu paling sayang, aku atau dia? 2. Di antara lima anak kelinci ini yang mana kamu paling suka? 3. Yang manakah karya asli Leonardo da Vinci di antara tiga lukisan itu?

Selain itu, kata yang juga dipakai dalam wacana filsafat yang bermakna kekuatan maskulin dan matra positif dalam alam semesta. Lawannya adalah yin yang diartikan sebagai kekuatan feminin atau matra negatif dan pasif dalam alam semesta.

Komunitas Cina menjadikan yin dan yang ini sebagai ungkapan terkenal (yin-yang) dengan pemakanaan sebagai konsep atau pemikiran tentang dua sisi atau dua elemen kekuatan yang saling bertentangan tapi saling melengkapi dalam harmoni serta membentuk semua aspek maupun fenomena kehidupan.

Demikian, kupas tuntas tentang yang, semoga bermanfaat.

Banda Aceh, 19 Juni 2018

Saleuem,

YD
Pembina FAMe dan Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia

Sort:  

Penjelasan yang sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan kami tentang tata bahasa yang benar. Teurimong geunaseh bang @yarmen-dinamika

Informasi sangat penting😍 namun tidak berguna jika zaman now mengubah gagal fokus🙌 kurangnya minat membaca

Bagaimana dengan kalimat ini bang:
“Yang manakah Wildan itu, yang dosen FKIP Unsyiah ya?”

Dua kali memakai kata penghubung disitu?

Yang itu--seperti saya tegaskan di angka 1 tulisan saya--bukanlah kata penghubung.

Kalimat yang @@@jkfarza contohkan merupakan contoh kalimat yang mubazir. Dibuang yang yang berada di belakang koma (,) justru akan membuat kalimat itu lebih efektif alias tak mubazir. Ingatlah selalu bahwa almubazirun ikhwanus syaitan. Semoga para steemian Indonesia tak berkawan dengan makhluk yang satu ini.

Yang pasti informasi ini merupakan informasi yang sangat bermanfaat

Sungguh tulisan Yang dianya sangat mencerahkan

Mantap kalimat gaya klasik yang dipakai @riodejaksiuroe. Izin saya ambil ya untuk dimasukkan sebagai tambahan contoh di dalam ulasan saya.

Bermula suatu pasal ini itu adalah merupakan umpama Yang dianya boleh Pak

Sangat bermanfaat

Selamat datang, selamat bergabung di Steemit Bung @deedeejambak. Akhirnya kita bersama di rumah besar umat Steemit.

Haha nuhun salam takzim steemit

Terima kasih, Pak Guru. Sedang liburan pun bisa dapat ilmu. Hehehe...