Manusia Terlahir Sebagai Pemenang

in #indonesia7 years ago

motivation-3131641_960_720.jpg

Semua manusia terlahir sebagai pemenang, hanya dirinyalah yang akan membuatnya menjadi pecundang.

Sebelum manusia dilahirkan, kita telah mengalami persangingan yang begitu rumit dan ketat untuk mendapatkan posisi sebagai manusia yang bisa terlahir ke dunia. Sekitar ratusan juta pesaing lain (sel sperma) yang harus dikalahkan untuk mendapatkan posisi yang istimewa tersebut.

Ketika sel sperma tiba ke vagina, di situlah awal kompetisi untuk bisa menjadi yang terdepan dan pemenang. Ibarat permainan benteng takesi yang awalnya diikuti oleh ribuan orang, rintangan demi rintangan dilalui, dan akhirnya terpilihlah satu orang yang menjadi pemenang. Tentunya pemenag tersebut ialah orang yang mampu menyelesaikan setiap rintangan dan mampu bertahan higga ia menjadi seorang pemenang.

Samahalnya ketika kita melakukan kompetisi untuk bisa membuahi ovum (sel telur), dan itu terjadi sebelum kita terlahir ke dunia ini. Sebanyak 100 juta lebih spermatozoa mempunyai bentuk yang normal, tapi hanya kurang dari 200 saja yang sampai ke ampula (tempat pembuhan terjadi). Selebihnya akan mati karena tidak mampu bertahan dan keterlambatan mereka. Kemudian untuk bisa membuahi ovum, hanya satu sperma yang kuat dan cepatlah yang bisa sampai ke ovum, sehingga akan terbentuknya zigot sebagai awal proses terjadinya manusia.

sperium-2505954_960_720.jpg
Ilustrasi

Kompetisi Tetap Berlanjut

Setelah terlahir ke dunia, bukan berarti kita terbebas dari yang namanya persaingan. Manusia terus dihadapkankan dengan berbagai rintangan dan persaingan. Bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, jodoh yang diinginkan, kedudukan, pangkat, dan jabatan.

Tidak bisa dipungkir bahwa persaingan itu tetap terjadi selama hidup kita.
Lantas apakah kita merasa ciut bila dihadapkan dengan persaingan di muka bumi ini? Setelah retetan panjang yang kita lalui semasa dalam kandungan dan kita terpilih sebagai pemenangnya.

Teruslah berkompetisi dan bersaingan secara sehat, karena kita memang diwajibkan bersaing untuk mendapakan posisi tertentu. Namun bila setelah melakukannya kamu tidak mendapatkan, bersabarlah karena Tuhan sedang menyediakan yeng lebih hebat dari itu untukmu.

stock-photo-students-boy-get-set-to-leaving-the-starting-for-running-competition-boy-at-school-sports-day-571351084.jpg

Aku menerima dengan ikhlas terhadap kenyataan yang kualami. Setelah bersaing dengan ratusan orang, nyatanya aku tidak lulus sebagai penyiar di sebuah stasiun televisi. Padahal aku sudah beusaha untuk mendapatkan posisi itu, tapi banyak pesaingku yang mungkin lebih pantas untuk mendapatkannya dan aku menerima kenyataan ini.

Bukan karena aku tidak kompeten, hanya saja Tuhan belum mengizinkanku untuk bergelimang dengan hal itu. Bisa jadi Tuhan sedang menyediakan sesuatu yang lebih baik dari itu. Begitulah aku berprasangka baik terhadap Tuhan.

Kemenangan Pasti Datang

Percaya atau tidak suatu saat kemenangan pasti akan datang. Kemenangan itu datang hanya bagi orang-orang yang mau berjuang dan berusaha.

Mustahil bila kemenangan datang tanpa sebuah pertandingan. Ibarat pemain bola yang harus berkejar-kejaran dengan bola untuk memasukkan ke dalam gawang lawan dengan tujuan untuk menjadi pemenang.

stock-photo-image-of-winning-football-player-after-score-in-a-match-415653271.jpg

Begitulah hidup ini. Bila ingin menang secara finansial, kita harus membuat pasif income supaya terbebas dengan yang namanya krisis ekonomi. Bila ingin menang secara kesehatan kita harus berjuang untuk membiasakan pola hidup sehat dan tahan terhadap godaan makanan sampah.

Semua itu butuh yang namanya usaha dan kerja keras. Jadi siapa yang melalui proses itu dan berjuang untuk mendapkannya, maka dialah yang pantas untuk mendapatkannya. Bukankah Tuhan akan memberikan sesuatu sesuai dengan usaha hambanya? Jadi sudah saatnya kita berusaha. Yakinlah kemenangan pasti akan datang, karena manusia terlahir sebagai pemenang.

Sort:  

Motivasi pagi yang hebat mbak @yellsaints24 👍😂👍

Terima kasih atas kunjungannya. Semangat pagi

Yes! Kk sepakat sekali dg tulisan ini, Yel.
Allah Maha Tau yang terbaik bagi hamba-Nya.
Semangat yaa! :)

Iya kak. Berprasangka baik kepada Allah cara kita mensyukri atas karunia yang diberikan Nya kepada kita.

Hem...luar biasa..seharusnya tak ada kata gagal dalam hidum...karna kita adalah sang juara..

Benar sekali. Dalam rahim saja kita sudah berjuang hingga mendapatkan yang terbaik, masak di dunia kita mau gagal? Ya kan kak?
Gagal ialah saat kita berhenti untuk mencoba. Selama kita terus berjalan dan berusaha, itu adalah proses untuk menuju kesuksesan.

Setiap pemenang selalu berjalan pada halang rintang....jangan pernah menyerah dan lihat ke depan tuk sebuah kejayaan...

Iya, benar sekali. Terus melangkah untuk menggapai kesuksesan. Terima kasih sudah berkunjung 😁

Dan tulisan ini kian berat sebab diawali dengan "persangingan"

Persaingan itu pula yang berhasil membuat kita menang dan terlahir di muka bumi ini sebagai manusia yg utuh 😊

Maafkan kalau kami sedikit berbeda, perihal kompetisi. "Mustahil ada kemengangan tanpa pertandingan." sangat bertolak belakang dengan prinsip kami. Kami memegang prinsip surpertisi, bangkit bersinergi sesuai kapasitas diri. Semua kita punya misi pribadi di dunia ini dan bisa saling melengkapi.

Edward de Bono mengatakan: persaingan dengan fokus pada apa yang orang lain lakukan, hanyalah dasar untuk bertahan hidup sedangkan surpetisi fokus pada penciptaan nilai, memanfaatkan potensi hebat dari nilai-nilai konsep yang terintegrasi.

Baik kak, setiap orang mempunyai pandangan masing2. Bersaing di sini bukan hanya sama orang lain, tapi juga dengan diri sendiri😁

Terima kasih komentar dan pandangannya kak😁