Masjid Tertua di Aceh Selatan

in #indonesia7 years ago (edited)

1.jpg
Masjid Tuo Pulo Kambing, Kluet Utara. Aceh Selatan

Masjid yang terlihat sederhana dengan atap bertingkat tiga ini, sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Tepatnya pada tahun 1351 M, masjid ini dibangun oleh Syeh Muhammad Husen Al Fanjuri bin Mauhammad Al Fajri Kautsar. Dia adalah salah satu murid seorang ulama sufi asal Persia.

Terletak di Desa Pulo Kambing, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, masjid ini telah ditetapkan sebagai situs sejarah sejak tahun 1987. Berikut video singkat dari Yell Saints.

Struktur bangunannya terlihat berbeda dengan masjid pada umumnya yang mempunyai kubah besar. Namun, masjid ini mempunyai kubah kecil yang berduri dan atap mirip klenteng. Arsitektur seperti ini menandakan bahwa masjid ini termasuk bangunan lama yang usianya sudah berabad.

Aku pernah kemari pada bulan Desember 2017 lalu bersama perempuan peduli leuser (PPL). Saat memasuki masjid ini kami disambut oleh Umarsyah yang bertugas sebagai juru kunci Masjid yang bernama Nurul Huda ini.

20171118_095326 - Copy.jpg
Perempuan peduli Leuser lawatan ke Masjid Tuo, Pulo Kambing

Kami harus mengisi buku tamu saat berkunjung kemari. Setelah itu barulah Pak Umar menjelaskan tentang sejarah dari Masjid Tua yang berusia hampir 800 tahun ini. Menurutnya masjid ini didirikan oleh Tgk Ali Basyah semasa kepemimpinan Keujruen Kluet (setingkat ulee balang) ke-11 yaitu Teuku Meurah Adam.

Di dalam masjid terdapat empat tiang yang disebut sokoguru. Di masing-masing tiang terdapat ukiran kaligrafi yang mengisahkan sejarah dari masjid tua ini. Salah satu satu tiangnya terdapat sumber mata air yang digunakan untuk berwudhu.

1510974964746.jpg
Sokoguru yang mengeluarkan air dan bisa digunakan untuk berwudhu

Sumber mata air ini sudah ada sejak pertama kali tiang masjid dibangun dan terus mengeluarkan air sampai sekarang. Berikut video tentang sokoguru yang mengeluarkan air.

Sayangnya semenjak lantainya dipasang keramik dan tiangnya dicor dengan semen, airnya pun hanya sedikit yang keluar. Namun, setiap pagi saat waktu dhuha di bawah tiang tersebut sudah penuh terisi dengan air dan kemudian berkurang saat sore hari.

Suasana di masjid ini sangat nyaman bagiku karena struktur bangunannya terbuat dari kayu mentuhi yang membuat ruangan di dalamnya menjadi sejuk. Tambahnya lagi Pak Umar yang sangat ramah dan mau bersedia menjelaskan tentang sejarah masjid ini mebuat kami betah berlama-lama di dalam masjid.

Bagi kamu yang ingin melakukan destinasi wisata religi dan sejarah, sangat cocok untuk datang berkunjung kemari. Apalagi pada saat bulan ramadan ini, tentunya akan sangat berguna menghabiskan waktu liburanmu untuk ziarah mengunjungi masjid tertua yang ada di Aceh Sealatan.

Untuk bisa sampai kemari tidaklah susah. Hanya menghabiskan waktu 45 menit dalam perjalanan menggunakan mobil atau sepeda motor dari Tapaktuan, Ibu Kota Aceh Selatan. Jika menggunakan kendaraan umum dikenai biaya Rp20.000 per orangnya.

20171118_102944 - Copy (2).jpg
Foto perempuan peduli Leuser dengan Pak Umarsyah

Sesampainya di Masjid Tuo Pulo Kambing, kamu akan disambut oleh Pak Umarysah yang bertugas sebagai juru kunci masjid ini. Dia akan senang hati mengajakmu berkeliling dan menjelaskan sejarah dari masjid tertua di Aceh Selatan ini.

Kamu juga bisa melanjutkan perjalan menuju ke Menggamat, Kluet Tengah yang terkenal dengan tambang emasnya. Selain itu di sana juga terdapat pemandangan indah yang luar biasa dan dapat kamu jelajahi selama satu hari di situ.

Bila kamu tertarik dengan destinasi wisata berikutnya bisa mengujungi Talago Batu dan Sungai Lawe Melang di Kluet Tengah. Jika tertarik, silakan baca pengalamanku menjelajahi destinasi wisata alam tersebut dengan perempuan peduli leuser.

Silakan baca tentang; Wisata Air Terjun Talago Batu di Negeri Para Penambang

Bukan Kapuas di Kalimantan, Ini Lawe Melang di Menggamat Aceh

20171118_103357 - Copy.jpg
Gelang persahabatan perempuan peduli Leuser

Sort:  

@yellysaints24 sebenarnya kita orang mana kawan

Nek Gamku orang Tapaktuan, Nek Nongku orang minang, Ayahku orang Kluet, Makku orang Samadua, dan aku sekarang tinggal di Banda Aceh. 😁

Oe.....
Suami nya😂😂😂

Orang Aceh tok, tok😄

Wahh, baru tau aku ni kak. Jadi pengen kesana. Kalau demikian mmng sudah sangat tua sekali lah kak.

Iya, tua banget malah, sudah hampir 8 abad.

Kalau dibandingin sama MRB siapa tua kak.

Hehe, kurang tahu juga ya, siapa yg lebih tua. Sepertinya lebih tua Masjid Pulo Kambing karena didirikan semasa sebelum pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

Chel kok gak nampak di foto itu kak?? Bukannya itu perjalanan yg sama kita ke telago batu???

Iya, kan dirimu berangkat duluan malamnya, sama abang apalah namanya tuh? 😆

Udah mantap Yel, tinggal belajar editing video

Iya neh, dan perlu beli kamera yang bagus hehehe😆

luar biasa sangat edukasi

Semoga bisa datang ke sini ya. 😁

Amin, insya Allah

sumber mata air itu dari mana Yell? ada sungai ya di sekitar itu?

Nggak ada kak, emang keluar dari bawah tanah semenjak tiang itu dibuat. Tapi, airnya sekarang nggak sederas dulu kata Pak Umar. Air ini hanya ada di pagi hari, tepatnya saat mau salat dhuha.

Dulu sekali pernah ada masjid yang tiangnya keluarin air. Rupanya masjid ini.

Iya, masjid orang zaman biasanya sering keluar air di bawah tanah. Kalau nggak salah saya di Labuhan Haji juga ada masjid seperti ini.

Traveler sekaligus cocok jadi Sejarawati😎

Hahaha, emang kalau hobi itu menyenangkan ya kak, apalagi kalau berbayar 😁

Dulu sewaktu aku SD, alm Abiku pernah khotbah hari raya idul fitri di mesjid ini.

Wah, apa @vawzyaa ada ikut juga dulu ke masjid ini waktu tu?

Serunya.

Banget serunya.