Perlu diketahui oleh bumil (ibu hamil) bahwa diagnosis kehamilan ada beberapa klarifikasi tanda dan gejalanya. Dokter atau bidan tidak akan mendiagnosis seseorang positif hamil bila hanya berdasarkan pengakuan kliennya saja.
Ada tiga tahapan yang harus dilewati hingga dokter atau bidan mendiagnosis seorang wanita positif hamil.
1. Tanda dan gejala persumsi
Pada tahap ini seorang wanita mengaku tidak atau terlambat haid (amenore), mual (nausea), dan muntah. Payudaranya terasa penuh, sering berkemih atau kencing, lemah, letih, dan mengalami perubahan mood.
Berdasarkan pengalamanku, itulah penyebab awal aku mendatangi bidan dan mengeluhkan gejala yang kualami. Saat itu, bidan belum mendiagnosis aku positif hamil karena semua itu masih presumsi atau dugaan. Gejala yang sama juga bisa dialami oleh wanita yang mengalami gangguan pada rahim atau perutnya. Oleh karena itu dokter atau bidan tidak langsung mendiagnosis seseorang hamil bila hanya satu kali kunjungan.
Maka dari itu, perlu ada kunjungan berikutnya untuk memastikan bahwa seseorang positif hamil.
2. Tanda dan gejala kemungkinan
Biasanya terlihat saat kunjungan berikutnya yang ditandai dengan pembesaran rahim. Tes urin menunjukkan positif hamil. Namun, bidan juga belum menetapkan diagnosis hamil karena pembesaran rahim bisa jadi karena ada hal lain seperti tumor atau kista.
Walau menunjukkan tanda dan gejala kemungkinan hamil, sebaiknya jangan terlalu euforia menyebarkan berita kehamilan ini pada khalayak ramai. Hal ini karena ada beberapa wanita yang kehamilannya tiba-tiba hilang pada jelang jalan bulan kedua atau keempat akibat kehamilan ektopik (di luar rahim) atau penyebab lainnya.
Bidan pun juga belum memberikan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berwarna pink tersebut, sampai usia kehamilan empat bulan.
3. Positif Hamil
Diagnosi positif hamil akan ditegakkan oleh dokter atau tim medis bila tanda dan gejala presumsi dan kemungkinan digabungkan.
Hal ini bisa terlihat dari adanya denyut jantung janin (DJJ) yang berbeda dengan denyut jantung ibu. Saat ini perkembangan bayi juga terlihat jelas bila diperiksa menggunakan USG.
Pengalamanku DJJ sudah terdengar saat memasuki bulan kedua kehamilan dan di bulan ketiga DJJ nya bisa dihitung per menitnya. Normalnya 120-160 / menit dan DJJ ku 142/menit yang menunjukkan DJJ normal.
Ketahui tentang
Cara menghitung taksiran kelahiran bayi. Meskipun bidan telah mengatakan bahwa bayi bumil akan diperkirakan lahir di tanggal tersebut, tapi apa salahnya kita mempelajari caranya menurut aturan Nagele.
Tambahkan tujuh hari pada hari pertama periode menstruasi terakhir (PMT), bulan PMT dikurangi tiga, dan tambahkan satu pada tahun PMT.
Misalnya, jika PMT adalah tanggal 25 April 2019 maka:
25 / 4 / 2019
tanggal +7, bulan -3, tahun +1 =
2 /1/2020.
Dikarenakan bulan April hanya 30 hari maka penambahannya diulangi ke angka 1 sehingga taksiran kelahiran bayinya pada 2 Januari 2020.
Tanggalnya bisa saja berubah lebih cepat atau lambat, tapi perkiraan lahir di sekitar bulan tersebut. Meskipun banyak yang tidak tepat tanggal perkiraan kelahirannya, paling tidak bisa menjadi antisipasi bagi bumil dalam mempersiapkan persalinan.