Tidak terasa semenjak Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Reza Fahlevi mendeklarasikan Forum Aceh Menulis (FAMe) 16 Agustus 2017, begitu banyak ilmu yang kudapat dari para guru yang dihadirkan di kelas secara gratis ini.
Selama setahun itu pula, kemampuan menulisku semakin terasah. Tulisanku dengan mudahnya masuk ke Serambi Indonesia dan aku semakin sering memenangkan perlombaan menulis.
Struktur kalimat dalam tulisanku pun juga sudah mulai teratur dan enak dibaca. Aku semakin semangat menulis lantaran teman-teman di lingkungan FAMe juga penulis.
Aku menulis di koran, blog, steemit, dan sekarang di media online aceHTrend.com. Selain itu, aku juga mencoba menulis buku yang alhamdullilah pada bulan ini terbit dua buku. Satu antologi bersama teman-teman FAMe, satunya lagi bukuku sendiri.
Akan tetapi, tahukah kamu sebenarnya cikal bakal lahirnya FAMe ini? Silakan baca di sini.
Tiga tahun yang lalu, aku menulis buku dengan judul Catatan Pengrajin Kasab. Dikarenakan buku itu terlalu banyak kesalahan kata, diksi, dan kalimatnya, aku pun melakukan pra bedah buku dengan @hermanRN sebagai salah satu pembedahnya.
Kini dengan bangga aku memberikan buku yang dibedahnya dua tahun yang lalu.
Setelah kegiatan tersebut, aku bersama teman-teman sekampungku membentuk forum yang diberi nama Forum Barsela Menulis.
Mulanya bertempat di rumah Rafly Kande, kami mendatangkan pemateri yang berasal dari barat selatan untuk mengajar kami. Salah satunya @yarmendinamika.
Saat itulah kami belajar dan terus belajar, hingga 2017 forum ini berubah menjadi Forum Aceh Menulis dengan Yarmen sebagai pembinanya.
Aku sangat beruntung bisa dibina dan dididik langsung oleh wartawan senior yang menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia.
Dia adalah tempat bertanyaku ketika aku kesulitan mencari padanan kata saat menulis. Dia juga yang sering mengoreksi kesalahan beberapa kalimat di dalam tulisan-tulisanku.
Dengan begitu, tulisan-tulisanku pun kian hari semakin bagus hingga setiap perlombaan yang kuikuti sering menang.
Inilah yang disebut setahun FAMe, belajar sambil berkarya. Bagaimana dengan kamu yang juga bagian anggota FAMe?
Adakah merasakan hal yang sama denganku?
go a head, Yell...
Yups, makasih kak😁
Perfect tulisan Yelli. Makin mengalir. Hanya ada satu kesalahan kecil. Kata prabedah itu seharusnya ditulis serangkai (gabung) karena pra- itu adalah bentuk terikat. Contoh penulisan pra- yang benar adalah prasejarah, prasarana, prabayar, pranikah, dan prasalin. Semoga Yell bisa tetap ingat tentang 'bentuk terikat' ini.
Hehehe, iya pak. Makasih masukannya pak. Insyaallah Yel akan ingat bentuk terikat ini 😊