Kenapa Pemerintah Aceh kurang peduli dengan apa pum yang menyangkut sejarah. Padahal TaRaSa bisa menjadi tempat wisata juga, melihat sejarah melalui rumah2 adat yang ada di situ. Bisa menjadi tempat ekstra kurikuler anak-anak sekolah untuk mengenal budaya Aceh secara luas.
Kasihan, karena itu semua dibangun dengan dana rakyat.
Mungkin karena peumulia jamee adat geutanyoe, bukan "peuseulamat aset budaya". Jadi, urusan yang nomor dua ini agak terabaikan.