Kiranya kertas itu bisa berbicara, ia pasti akan berteriak sekencang-kencangnya. Pena merah jingga yang senantiasa menghasilkan beberapa karya kini tlah hilang. Kertas itu mendadak mati. Kosong dan tak tergores satu hurufpun.
Aku memperhatikan perempuan itu dibalik pintu. Perempuan yang diam membisu di depan secarik kertas. Jari-jemarinya mengetuk kertas diikuti kepalanya yang mulai sejajar dengan kertas. Ia terlihat terlelap, entah benar atau hanya matanya saja yang terpejam.
Kini, kertas kosong itu tak lagi kosong. Titik-titik penyesalan tertuang dalam sebuah kertas. Lembaran putih tlah basah oleh tetesan-tetesan air mata.
Aku melihatnya iba. Entah seberapa dalam luka yang tlah menyayat relung hatinya.
Seorang perempuan yang tlah kehilangan pena. Semoga kelak ia akan menemukan penanya kembali. Sumber inspirasinya dalam berkarya.
Cilacap, 27 Juli 2018
Inspired from unforgettable moment in my life.
@yulimia
Semoga cepat bertemu kembali dengan sahabat penanya mba @yulimia
Aamiin makasih @imam03 sudah mampir
Sama-sama mba @yulimia