Tak seperti biasanya, kali ini Ifan bangun lebih pagi, ia pun segera membereskan rumah, mulai dari dalam hingga ke halaman.
Setelah semuanya rapi, Ifan pun segera bergegas pergi berjalan kaki sambil membawa 2 buah galon air mineral yang sudah kosong, dan 1 buah tabung gas dengan kapasitas 3 kg.
Sambil tersenyum Ifan pun menyapa kami yang sedang duduk santai sehabis olahraga pagi "hai, lagi pada istirahat yaa...?", "Saya jalan dulu yah, mau beli air sama gas nih, udah habis", sapa Ifan sambil berlalu. Dengan serempak saya dan teman-teman pun menjawab "ok broo, lanjuuut..." dan kamipun melanjutkan obrolan kami.
Ada yang berbeda dari Ifan, kali ini dia terlihat tegas, bersuara lantang namun tetap ramah.
Ifan adalah tetangga yang sudah hampir satu tahun menjadi warga dilingkungan kami.
Dia menyewa sebuah rumah yang tak jauh dari rumahku. Sehari-hari Ifan bekerja sebagai penata rambut dan makeup disebuah salon.
Tentunya sudah dapat ditebak bahwa gerak gerik Ifan pun lemah gemulai seperti wanita.
Tapi kami tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena selama bertetangga Ifan tidak pernah berperilaku tidak baik ataupun meresahkan.
Sesekali rumah Ifan terlihat ramai dikunjungi teman-teman seprofesinya untuk sekedar latihan makeup dan hair stylist, terkadang ada juga demo masak dari produk peralatan masak tertentu.
Dan sebagai seorang wanita, saya pun sering ikut pelatihan dan demo masak tersebut.
Pernah suatu hari saya sedang lewat di depan rumahnya, dan dengan tergesa-gesa Ifan memanggilku "cyiin... sindang sebentar, ada sesuatu nih buat you" dan aku pun menghampiri Ifan "ada apa fan, tumben nih mau kasih hadiah...?"
Ifan menyodorkan sebuah shopping bag yang berisi rok jeans kepadaku dan sambil berkata "nih buat you, ini rok dari costumer aku, dia kira aku nih dandan padahal kan engga, aku kan laki bukan cewek".
Aku pun tersenyum mendengarnya, sambil mengambil shopping bag yang Ifan berikan, "makasih yaa fan, makanya tegas dan gagah dong biar engga dikira bancis he..he..he..." ucap ku.
Ifan memang laki-laki, namun perilakunya sangat lembut dan gemulai, sehingga banyak yang mengira ia adalah seorang banci/waria.
Sehari-hari Ifan dibantu oleh seorang asisten rumah tangga yang bernama Atun, dan suaminya Ehsan untuk membersihkan halaman rumah dan membeli air isi ulang dan tabung gas ke depot terdekat. Namun hari ini tugas yang biasa dilakukan oleh Ehsan diambil alih oleh Ifan sendiri.
Aku dan teman-temanku masih saja belum beranjak dari pos jaga. Dari jauh terlihat sosok Ifan sedang memikul galon air mineral di pundak kirinya, dan menenteng tabung gas ditangan sebelah kanannya.
"Heiii fan, tumben nih jadi gagah, emang Ehsan kemana...., Kok angkat galon sendiri...?" Tanya salah seorang temanku.
Ifan pun berhenti dan menghampiri kami, "ssstttt, dirumah lagi ada bapakku, habislah aku kalau bapak sampai lihat aku jadi lembek kayak perempuan. Huffff..., capek ternyata brooo, nih 1 galon masih ditinggal di depot" ucap Ifan dengan nafas tersengal.
Ucapan Ifan membuat kami semua tertawa terbahak-bahak. "Aduh faaaan..., makanya tegap dong, tegas dan gagah, kamu kan cowok, yaaah jadilah seorang cowok sejati biar lebih keren..." ucap salah seorang temanku.
Sambil kembali menenteng tabung gas, Ifan pun pamit pulang "he he he iya deh, ntar yaah, ajarin aku jadi cowok sejati, tapi sekarang aku pamit dulu, Atun mau bikin sarapan dan kopi buat bapak, air dan tabung gas nya ditunggu. See you guys..." seru Ifan sambil berjalan pulang.
Kami hanya saling berpandangan dan tersenyum melihat Ifan dengan gagahnya namun bersusah-payah mengangkat kedua barang yang lumayan berat tersebut.
Ternyata Ifan bisa mendadak menjadi laki-laki gagah karena ada SIDAK oleh sang bapak.
By @yuslindwi
Congratulations @yuslindwi! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP