Bunta Belum (Terlalu) Tenang

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh akan menyerahkan hadiah sebesar Rp 40 juta, untuk mengapresiasi kinerja jajaran Kepolisan Resort Aceh Timur setelah berhasil menangkap 2 tersangka utama pembunuh Bunta.

[Bunta, gajah jinak yang mati akibat diracun oleh pemburu. Foto: @zamzamiali]

Gajah malang bernama Bunta itu adalah gajah jinak yang ditempatkan di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur. Bunta ditemukan mati pada 9 Juni 2018 lalu. Dia diracun sampai mati dan gadingnya diambil.

[Bunta, gajah jinak yang mati akibat diracun oleh pemburu. Foto: @zamzamiali]

Penyerahan hadiah sekaligus piagam pengharagaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI karena berhasil mengungkap kasus pembunuhan Bunta akan dilakukan secara simbolis di Mapolres Aceh Timur, Jumat, 27 Juli 2018 besok.

[2 pembunuh Bunta saat diamankan di Mapolres Aceh Timur. Foto: @zamzamiali]

Sebelumnya, kedua tersangka ditangkap di tempat terpisah, plus gading milik Bunta juga berhasil ikut diamankan petugas. Nah, hadiah tersebut merupakan sayembara yang dibuat oleh BKSDA bekerjasama dengan beberapa mitra NGO. Hadiah sayembara pun diberikan kepada siapa saja yang berhasil memberikan informasi akurat tentang keberadaan serta informasi pembunuh Bunta.

Namun, sepertinya jika bisa diibaratkan, Bunta belum lah terlalu tenang di alam sana. Kenapa?

[2 pembunuh Bunta saat diamankan di Mapolres Aceh Timur. Foto: @zamzamiali]

Pembunuh Bunta sebenarnya berjumlah 4 orang, namun yang berhasil ditangkap hanya lah 2 orang. Uang hadiah sebesar Rp 40 juta itu pun merupakan sebagian dari hadiah sayembara yang bisa diberikan sedangkan sisanya, Rp 100 juta yang pernah dijanjikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf beberapa waktu lalu, tidak ada kejelasan sampai sekarang menyusul penangkapan yang dilakukan KPK terhadap Irwandi Yusuf.