Dulu kita hanya merasakan keharumannya saja, meski dekat.
Saya teringat ketika mondok di pesantren Ulumuddin, Cunda. Pertama kali saya masuk ke sana tahun 2008, setiap malam, saya dan kawan-kawan selalu menatap yang memerah mengalahkan gelap malam. Itu adalah sinar yang dipancarkan PT Arun.
Tahun 2008 masih ada sisa-sisa kejayaan PT Arun @azissuloh. Tapi sudah tidak banyak lagi cadangan gas yang ada. Rakyat Aceh baru menikmati bagi hasil migas sesuai UU No 11/2006 ketika cadangan menipis. Tapi itu pun sudah alhamdulillah daripada nggak ada sama sekali.
Iya bg @ayijufridar
Ibarat ikan bakar, ketika orang lain kebagian daging, kita hanya mendapat kulit yang tersangkut dipanggangnya saja. Seperti yang abang katakan, itu pun sudah alhamdulillah.
Sayangnya, yang sedikit pun gagal dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat @azissuloh.