Beberapa masalah yang kita hadapi menjadi alasan terbesar bagi beberapa orang untuk menghalangi terwujudnya cita-cita. Bukan, bukan itu penyebab sebenarnya kegagalan, tapi rasa putus asa dalam mencoba itu sendiri ! dan kitalah yang bertanggung jawab atas keberhasilan maupun kegagalan yang kita alami. Lihatlah beberapa tokoh dunia ini, merekapun memulainya dari bawah dengan masa lalu yang kelam dan bahkan melalui beberapa kegagalan.
Oprah Winfrey
Siapa yang tak kenal seorang Oprah Winfrey, ia adalah seorang wartawan media. Oprah adalah seorang mantan gelandangan yang tumbuh dalam kemiskinan dan dibesarkan dalam keadaan yang tidak mudah. Ia hidup bersama ibunya dalam kemiskinan, hingga akhirnya ia memilih kabur pada usianya yang ke 13 tahun karna tidak tahan dengan penganiayaan seksual yang dilakukan oleh kerabatnya sendiri.
Namun ia mampu bangkit berkat didikan disiplin dari ayahnya. Ia menjadi murid yang pintar hingga akhirnya dapat melanjutkan sekelohnya ke Tennessee State University bermodalkan beasiswa. Setelah Lulus, ia memulai karir sebagai pembawa acara di TV lokal yang akhirnya pemandu acara AM Chicago yang kini bernama Oprah Winfrey Show.
J.K Rowling
J.K Rowling ialah seorang penulis besar yang beromset miliaran. J.K Rowling pernah mengalami masa masa keterpurukan. Ia pernah menggambarkan dirinya sebagai orang yang sangat miskin yang dapat ditemukan di Inggris namun tanpa menjadi Tunawisma.
Rowling kehilangan ibunya ketika ia berumur 25 tahun karna penyakit Multiple Sclerosis. Ia juga menderita Depresi Klinis dan harus berjuang menjadi seorang Single Parent. Namun pengalaman-pengalaman pahit itulah yang melahirkan serial Harry Potter. Ia merefleksikan semua yang ia alami kedalam tulisannya
Chris Gardner
Chris Gardner semakin terkenal saat kisahnya di angkat dalam film “The Pursuit Of Happiness”. Film tersebut bukan sebuah kisah khayalan, namun diangkat dari kisah nyata yang di alami oleh Chris Gardner. Film tersebut menceritakan tentang kisahnya yang berawal dari seorang gelandangan menjadi seorang pialang saham yang sukses.
Kisahnya dimulai ketika ia mendapat kesempatan magang di perusahaan pialang Dean Witter Reynolds. Meski tanpa gelar sarjana,ia yakin bahwa ia akan berhasil berkat tekad bulatnya. Hingga akhirnya ia mendapatkan posisi di perusahaan itu dan pindah ke Bear Stearns hingga menjadi karyawan terbaik. Beberapa tahun kemudian ia mendirikan perusahaan pialangnya sendiri dan mengangkat kisahnya menjadi sebuah novel dan diaptasi menjadi film “The Pursuit Of Happiness”
Steve Jobs
Steve Jobs adalah satu tokoh inspiratif yang nyata di dunia. Steve membuktikan bahwa sebuah tekad seseorang untuk mengejar mimpi-mimpinya. Awalnya ia di pecat oleh Apple pada tahun 80an, lalu kembali lagi ke Apple dan merevolusi perusahaan itu serta industri PC.
Steve pernah berkata dalam pidatonya di Stanford University, “Mengingat saya akan meninggal nantinya menjadi alat terpenting yang membantu saya membuat keputusan-keputusan besar dalam hidup. Karena hampir segala hal. semua harapan, kebanggaan, kekhawatiran akan kegagalan dan perasaan malu akan hilang begitu kematian datang menghampiri, dengan menyisakan hanya hal yang benar-benar penting. Mengingat bahwa kita akan mati suatu hari nanti adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari dari perangkap pemikiran bahwa kita telah gagal. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati”
Howard Schultz
Howard Schultz menjalani masa kecilnya di rumah susun. Ia berhasil keluar dari kemiskinan melalui prestasi atletiknya. Ia mendapat beasiswa dan menjadi orang pertama mengenyam bangku kuliah dalam keluarganya.
Dalam perjalanan karirnya, Howard bergabung ke Starbucks pada tahun 1982 sebagai kepala marketing dan operasi ritel. Ia lalu keluar dan menjalankan kedai kopinya sendiri setelah terinspirasi oleh budaya minum kopi di Italia. Ia pun membeli Starbucks pada 1987. Howard menjadi seorang CEO dan memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil. Starbucks memberikan jaminan kesehatan yang sangat besar kepada karyawannya. Terlebih lagi perusahaan itu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk asuransi kesehatan dibanding untuk bahan material penjualan mereka, yakni kopi.
Michael Jordan
Michael Jordan harus berjuang dengan keras untuk bisa meraih gelar “Pemain Basket Terbaik” sepanjang masa. Meskipun kemampuannya tak dapat di ragukan lagi, sayangnya tinggi badannya tidak memenuhi syarat untuk menjadi salah satu anggota tim basket di kampusnya. Leroy Smith, Mahasiswa yang setingkat dengannya malah berhasil dan diterima dalam tim basket kampus.
Michael merasa marah dan dipermalukan, tapi energi emotionalnya malah ia curahkan dan gunakan untuk menjadikan dirinya seorang pemain yang lebih baik. Michael berkata “Setiap kali berlatih dan merasa lelah juga mulai timbul niatan untuk menyerah, saya akan menutup mata dan membayangkan daftar nama pemain di kamar ganti tanpa nama saya tertera di sana, Dan biasanya hal itu akan membuat saya bangkit kembali”.
Dua tahun kemudian, Micheal akhirnya berhasil menjadi anggota tim basket kampus. Dan memperoleh beasiswa ke University Of North Carolina, lalu direkrut oleh Chicago Bulls.
Semoga kita dapat meniru semangat dan tekad para tokoh inspiratif dunia tersebut hingga akhirnya berhasil.
Sekian, terima kasih.
Sumber foto: Google
Congratulations @delvnc06! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @delvnc06! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!